thayyibah.com :: “Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Indonesia kehilangan salah seorang ulama besar yang karismatis. KH Maimoen Zubair yang akrab disapa Mbah Moen meninggal dunia dalam usia 90 tahun pada Selasa (6/8) di Kota Suci Makkah, Arab Saudi.
Kabar meninggalnya Pimpinan Pondok Pesantren al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah, ini mengejutkan bangsa Indonesia. Ucapan dukacita mengalir dari berbagai kalangan, bukan hanya umat Islam melainkan juga umat agama lain.
Presiden Joko Widodo atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, menyempaikan ikut berbelasungkawa atas wafatnya beliau. Dia menyebut KH Maimoen sebagai sosok yang selalu menjadi rujukan bagi umat Islam, terutama dalam hal fikih.
Almarhum yang meninggal saat menjalankan ibadah haji di Kota Makkah, dinilai selama ini sebagai sosok yang gigih dalam memperjuangkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan. Menteri Agama sekaligus Amirul Haj Indonesia Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, berdasarkan informasi yang dia terima, pada akhir hayatnya, Mbah Moen berceramah soal menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara dan soal cinta Tanah Air.
Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, KH Maimoen Zubair adalah seorang tokoh Islam yang sederhana. Kiai yang juga ketua dewan syariah Partai Persatuan Indonesia (PPP) itu, menurut Haedar, juga seorang tokoh yang telah berkiprah panjang dalam perjuangan politik keumatan untuk kebangsaan Indonesia. Beliau sosok yang gigih sampai usia lanjut, tidak kenal lelah berkontribusi dalam pergumulan politik nasional.
Sekjen PBNU A Helmy Faishal Zaini mengungkapkan, bangsa Indonesia khususnya umat Islam kehilangan seorang tokoh yang penuh dengan sikap bersahaja. Karena itu, dia pun berharap, keteladanan Mbah Moen dapat diteruskan para kader bangsa.
Kita semua kehilangan sosok lembut dan bersahaja itu. Mbah Moen semasa hidupnya mampu menjadi tokoh umat teladan. Di bidang politik, beliau mampu senantiasa mendepankan etika dan ukhuwah. Tak banyak tokoh yang mampu menjadi teladan generasi muda, Mbah Moen adalah salah satunya.
Kita mengenal Mbah Moen sepanjang hidupnya menyebarkan Islam yang damai, Islam yang sejuk, Islam yang rahmatan lil alamiin. Tutur katanya lembut, pembawaannya kalem, wejangan-wejangannya menyejukkan. Karena itu, sosok Mbah Moen tidak hanya dihargai oleh umat Islam, tetapi juga pemeluk agama lain.
Pemakaman almarhum KH Maimoen Zubair di pemakaman Ma’la di Kawasan Dahlatul Jin, Makkah, setelah Shalat Zhuhur, Selasa (6/8), dihadiri ratusan jamaah haji Indonesia. Selain jamaah haji, prosesi ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat. Di Tanah Haram dan Tanah Air, ribuan orang melakukan shalat jenazah, mendoakan kebaikan untuk beliau.
Mbah Moen pergi untuk selamanya. Kematian yang indah, saat menunaikan ibadah haji. Adalah tugas kita semua untuk melanjutkan perjuangannya, menebarkan nilai-nilai Islam yang menjadi rahmat untuk alam semesta.
Sumber: Republika.com