Oleh: Tarmidzi Yusuf
Luar biasa kompaknya persidangan Mahkamah Konstitusi kali ini. Termohon, Pihak Terkait dan Bawaslu. Satu suara, tolak tuduhan Tim Hukum 02.
Luar biasa karena sedikitpun mereka merasa tidak punya kesalahan. Semuanya on the track. Sangat bertolak belakang apa yang dirasakan rakyat.
Luar biasa lagi uang kampanye 19,5 Milyar dari Paslonpres 01 disebut hanya salah input. Lagi-lagi salah input. Persis yang dilakukan oleh KPU. Mudah dan tanpa beban menyepelekan masalah.
Seperti “kent@t” baunya tercium kemana2 tapi tidak bisa dipegang “baunya”. Sulit untuk menjadi bukti! Tercium tapi tak bisa dipegang. Begitulah apa yang dirasakan rakyat.
Bagaimana keberpihakan para menteri, gubernur hingga kepala desa. Bahkan polisi dan intelijen ikut bermain. Dari penelusuran penulis secara nyata di lapangan.
Rakyat “mengeluh” betapa keterlibatan aparat tak dapat disangkal. Inikah dusta atas dusta. Dusta ditutup dengan dusta. Masihkah ada Allah dalam diri mereka?
Abu Bakar ash-Shiddîq Radhiyallahu anhu berkata :
اَلْكَذِبُ يُجَانِبُ اْلإِيْمَانَ
“Dusta akan menjauhkan keimanan”.
[Lihat Fathul Bâri X/508]Hadits Samurah bin Jundub Radhyallahu anhu , yaitu hadits yang berisi tentang jenis ancaman hukum di akhirat bagi pendusta ialah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :
رَأَيْتُ رَجُلَيْنِ أَتَيَانِي، قَالاَ: اَلَّذِى رَأَيْتَهُ يُشَقُّ شِدْقُهُ فَكَذَّابٌ، يَكْذِبُ بِالْكَذْبَةِ تُحْمَلُ عَنْهُ حَتَّى تَبْلُغُ الآفَاقَ، فَيُصْنَعُ بِهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ. رواه البخاري
Aku melihat dua orang (Malaikat), keduanya berkata: “Orang yang engkau lihat disobek mulutnya hingga telinga, adalah seorang pendusta. Ia berdusta dengan kedustaan, dibawanya kedustaan itu berkeliling atas nama dirinya hingga mencapai ufuk, maka dibuatlah ia sebagai pendusta sampai hari kiamat” [HR. Bukhâri]