Oleh : dr. Ahani
Jokowi walaupun dimenangkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan kecurangan terstruktur, sistematis dan masif (TSM)belum tentu bisa menjadi presiden kembali untuk periode ke 2.
Tentu bukan tanpa alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi
- Jokowi yang lebih cenderung ke RRC mengganggu keseimbangan kekuatan NATO di Asia Pasifik bila RRC dapat menguasai Indonesia dari segi ekonomi politik sosial dan budaya atau dapat dikatakan sebagai penjajahan gaya baru.
- Kekuatan rakyat pendukung Prabowo merasa kedaulatannya dicuri oleh KPU melalui kecurangan TSM secara kasat mata dan brutal sehingga melahirkan aksi gerakan massa 22 Mei (225) yang berakhir dengan jatuhnya korban 6 meninggal dan ratusan luka berat maupun ringan akibat penembakan dan kebrutalan polisi.
- Peristiwa tersebut menggugah perasaan nasional dan internasional sebagai suatu kejahatan kemanusiaan atau sipil sehingga membangkitkan rasa nasionalis dan kemanusiaan yang dapat menjadi penghalang Jokowi memenangkan Pilpres 2019.
- Berbagai kelompok kepentingan dalam dan luar negeri akan menghalangi Jokowi pemerintah kembali untuk periode kedua dari hasil kecurangan KPU secara TSM dengan berbagai cara.
- Beberapa provinsi yang memberikan dukungan mayoritas terhadap Prabowo seperti Aceh Sumatera Barat Jawa Barat dan lain-lain cenderung untuk memisahkan diri karena tidak percaya pada kepemimpinan rezim yang lalu terbukti dengan laju pertumbuhan ekonomi sekitar 5% cadangan devisa yang merosot tajam defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan serta nilai rupiah yang anjlok.
- Penolakan hasil Pilpres yang sarat dengan kecurangan KPU secara TSM kemungkinan akan berlanjut ke MK dan akan di menangkan oleh Prabowo sandi. Tetapi bila MK memenangkan paslon 01 atau melegalisasi hasil perhitungan KPU yang sarat dengan kecurangan secara TSM maka terjadi penolakan oleh kekuatan rakyat yang didukung oleh TNI nasionalis.
- Secara de facto Pilpres 2019 dimenangkan oleh Prabowo tetapi secara de jure kemenangan Prabowo didapat dari kekuatan rakyat yang memperjuangkan kedaulatan rakyat yang diambil oleh KPU dan tindakan brutal dari aparat terhadap aksi gerakan kedaulatan rakyat. Bangsa Indonesia menyadari kedaulatan dan hak sebagai warga negara yang dipermainkan oleh penyelenggara Pilpres 2019.
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat mayoritas pendukung Prabowo secara de facto tidak rela NKRI terkoyak, ekonomi bangkrut, tali kebangsaan terputus menjadi dua kelompok, inkonsistensi dalam bidang politik dan hukum serta runtuhnya sistem demokrasi akibat kecurangan yang dilakukan oleh KPU sejarah TSM
Masih panjang perjalanan Jokowi untuk berkuasa periode kedua bahkan tidak mustahil Jokowi gagal untuk berkuasa kembali.