thayyibah.com :: “Masjid adalah barak kami Kubah adalah penutup kepala kami Orang-orang beriman adalah tentara kami Tentara ini yang menjaga agama kami.”
Bait syair tersebut pernah dibacakan oleh Wali Kota Istanbul tahun 1977 lalu, Recep Tayyip Erdogan. Sebab syair yang dibaca di Lapangan Siirt tersebut, Erdogan harus mendekam di penjara selama empat bulan lamanya.
Tak hanya itu, Erdogan juga dilarang untuk ikut campur dalam pekerjaannya di pemerintahan, termasuk mencalonkan diri. Tuduhannya sepele: Erdogan mengucap ujaran kebencian melalui syairnya itu.
22 tahun berlalu, dan saat ini pria yang membaca syair itu telah menjabat sebagai Presiden Turki. Pada kesempatan kampanye untuk pemilihan kepala daerah, di tempat yang sama dengan 22 tahun lalu, Erdogan kembali mengumandangkan syair tersebut.
Erdogan bukan kali ini saja mengumandangkan syair itu saat kampanye. Setidaknya pada pertemuan besar partainya di tahun 2013 dan 2015, ia juga menjadikan syair itu sebagai pembakar semangat. (thayyibah.com)