Breaking News

Sebuah Pelajaran Mahal

Oleh : Davy Byanca

Sahabat sufiku.

INI KEREN banget. Dikisahkan ada seorang ibu membangunkan anaknya untuk shalat shubuh, tapi ia tak kunjung bangun. Lalu si ibu membangunkan kembali anaknya setelah shalat jamaah selesai, namun si anak tak kunjung bangun juga. Kemudian si Ibu pergi dan membiarkan sang anak pulas. Tidak membangunkan si anak untuk ikut ujian di kampus. Akhirnya anak tadi terbangun, dan terlambat tiba di kampus. Dengan sedikit kesal, ia segera menghubungi Ibunya dan mengatakan, ‘Bu, aku tak bisa ikut ujian, kenapa Ibu tak membangunkan aku?’ Sang Ibu menjawab, ‘Ibu melihatmu gagal dalam ujian akhirat nak. Maka Ibu tak peduli lagi dengan kelulusanmu dalam ujian dunia’.

PADA TITIK tertentu, jangan lagi berteriak tentang ketidak-adilan. Jangan lagi menyalahkan keadaan. Kita perlu naik dan terus merangkak lebih tinggi. Kita butuh yang namanya kekuatan. Kita tak bisa melakukan perubahan jika stagnan, tak melakukan apa-apa. Berdiri, bergerak naik dan ciptakan keadilan dengan tangan, hati dan pikiran kita. Kadang-kadang kita perlu menjadi orang besar dan berdiri di forum untuk mengubah hal-hal yang tidak benar. Kerana melihat apa yang kita perjuangkan tumbuh seperti apa yang kita harapkan. Itu memiliki tempat tersendiri di hati. Rasa yang kadang tak bisa diungkapkan tapi hanya bisa dirasakan oleh diri kita masing-masing.

KADANG ada hal yang aku benci dari sebuah kepercayaan, bahwa mereka rela memberikan apa pun meskipun itu benar-benar tidak benar, dan dia tetap memberikannya. Apakah itu bentuk kesetiaan atau kemunafikan. Hanya nurani kita yang faham. Aku lebih respect dengan mereka yang tampak kasar kerana mereka tak tahu cara mengekspresikan diri dengan sopan. Tapi setidaknya mereka tidak berpura-pura baik.

KISAH di atas memberikan pelajaran mahal bagi kita, bagaimana cara seorang Ibu mendidik putra tercintanya. Bahwa pendidikan dunia tak akan ada artinya tanpa pendidikan akhirat, tanpa pendekatan spiritual, dan tanpa latihan ketuhanan yang tiada henti.

Demikianlah

About Redaksi Thayyibah

Redaktur