Oleh : Mohd Ruslani
Umberto Eco, yang memiliki lebih dari 50.0000 buku di perpustakaan pribadinya, pernah mengatakan hal demikian tentang buku dan perpustakaan, khususnya perpustakaan pribadi yang dimiliki oleh seseorang di rumahnya:
“Adalah naïf jika kita berpikir bahwa kita harus membaca seluruh buku yang kita beli, sama naifnya dengan mengritik orang-orang yang suka membeli buku dalam jumlah banyak yang tidak akan mampu dibaca semua. Mungkin lebih pas jika orang hanya membeli satu pemotong kuku, kacamata, atau obeng sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya.”
“Ada hal-hal yang kita selalu butuh persediaan dalam jumlah banyak, meskipun hanya sedikit yang kita gunakan.”
“Misalkan kita menganggap buku sebagai obat, maka akan sangat baik jika kita banyak memiliki persediaan obat ketimbang hanya sedikit. Saat kita ingin merasa lebih baik, maka kita tinggal pergi ke ‘kotak obat’, dan memilih sebuah buku untuk dibaca. Bukan buku yang diambil secara acak, tetapi buku yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kita pada saat itu. Itulah sebabnya kita harus selalu dapat memilih buku yang ‘bergizi’.
“Mereka yang hanya membeli satu buku, membacanya kemudian membuang buku itu, artinya mereka hanya mempraktikkan mentalitas konsumen terhadap buku. Mereka menganggap buku hanya sebagai produk konsumen biasa, barang konsumsi. Sebaliknya, mereka yang mencintai buku, sangat mengerti bahwa buku bukan sekadar komoditas.”
Semua tanggapan:
34Mevlana Kaisya Daffa, Ribut Wahyudi dan 32 lainnya