Oleh: Joko Intarto
Ada sebuah toko kecil. Lokasinya di Jalan R Suprapto, jalan utama di kota Purwodadi. Berada di kawasan bisnis dan perkantoran terpenting ibukota Kabupaten Grobogan itu.
Dulu, toko ini melayani jasa fotokopi dan penjualan alat-alat tulis. Omsetnya bagus. Sejak pandemi, omset penjualan toko itu berangsur-angsur menurun, akhirnya tutup.
Toko ini ditawarkan pemiliknya kepada Lazismu Grobogan untuk dikelola. Pertanyaannya, mau dipakai apa?
Beberapa hari ini saya terus mencari gagasan untuk toko itu. Sayang kan, lokasinya bagus kok tidak dimanfaatkan?
Saya corat-coret konsep: Toko Donasi. Konsepnya one stop shopping. Menjual semua jenis barang dan menerima donasi uang.
Untuk melayani donasi barang, toko itu akan memajang barang yang bisa dibeli dengan tujuan donasi. Barang bisa milik toko itu sendiri. Bisa juga milik pihak lain. Misalnya, titipan agen-agen aneka produk di kota Purwodadi, atau hasil pertanian masyarakat di Kabupaten Grobogan.
Banyak barang yang bisa ditawarkan untuk didonasikan. Sesuai dengan kebutuhan penerimanya. Dalam kasus bencana erupsi Gunung Semeru, misalnya, kebutuhan para pengungsi sangat kompleks. Mulai kebutuhan pangan, hunian, obat-obatan dan toiletries.
Untuk melayani donasi dalam bentuk uang lebih gampang. Toko akan menyediakan beberapa perangkat seperti debit card reader dan laptop untuk transaksi elektronik ke rekening Lazismu Grobogan.
Donatur bisa sendiri memilih program-program penyaluran yang menarik dan sesuai kebutuhan. Selain donasi, toko juga berfungsi sebagai loket pembayaran seperti zakat, infak, sedekah dan aqiqah serta qurban.
Seluruh hasil penjualan barang akan diserahkan kepada Lazismu Grobogan untuk dicatat sebagai sedekah dan disalurkan sesuai akad para donatur. Toko donasi hanya menerima dana dan meneruskan kepada Lazismu. Penyaluran dananya menjadi domain Lazismu.
Nanti kalau sudah bisa berjalan dengan baik, sudah melewati trial and error, konsep Toko Donasi ini boleh ditiru siapa pun di mana pun. Bersamaan dengan itu, aplikasi toko donasi mulai diperkenalkan.
Semua yang saya tulis itu baru gagasan. Tapi bukan tidak mungkin, Lazismu Grobogan melahirkan satu jaringan toko pelayanan donasi yang menasional.
Apalagi kalau ada kawan-kawan yang mau ikut mewujudkan gagasan ini. Pasti bisa.