Oleh: Joko Intarto
Sudah lama saya tahu ada Cafe Bintang dibangun di halaman Kelapa Gading Trade Center (KTC). Kebetulan tak jauh dari rumah mertua. Tapi baru hari ini saya mampir ke situ.
Martin Andros-lah yang memaksa saya. Ia pengusaha property. Spesialisasi perusahaannya membeli cessie atau anjak piutang macet atas rumah, apartemen dan kondomonium di berbagai bank.
Kebetulan saya berurusan dengan Martin. Gara-gara utang saya atas pembelian satu unit apartemen dialihkan BTN ke perusahaan Martin itu. Ceritanya panjang. Berliku-liku. Kapan-kapan saya ceritakan. Kalau solusinya sudah ketemu.
Sembari menunggu Martin, saya masuk ke Cafe Bintang. Ternyata cafe ini lebih tepat disebut warung kopi khas Gayo dengan konsep modern. Ada menu tradisional kopi Gayo. Ada menu modern menggunakan mesin. Yang menyajikan juga barista profesional. “Kopi sanger mau?” tanya barista.
Mendengarkan logat dan dialeknya, saya menduga mereka berasal dari wilayah Aceh. Ternyata benar. Salah satunya asli Gayo.
Ketika barista sibuk menarik kopi sanger, perhatian saya beralih ke setumpuk buku. Saya lihat bukunya tebal. Kertasnya bagus. Cetaknya full color. Judulnya: Jejak Sang Yatim Penakluk Badai.
“Ini siapa?” tanya saya kepada barista.
“Oh beliau itu boss kita. Yang punya cafe ini,” jawab barista.
Sederet cerita pun meluncur. Intinya, Pak Rusli Bintang adalah pengusaha Aceh yang dibesarkan sebagai anak yatim. Usahanya beraneka ragam. Dari property, lembaga pendidikan hingga kuliner.
Karena latar belakang itulah, Pak Rusli Bintang selalu memberi perhatian kepada anak-anak yatim di mana pun. “Beliau bisa berbelanja hingga Rp 3 miliar hanya untuk anak-anak yatim,” kata barista itu.
Masya Allah…. Luar biasa!
“Kisah perjuangan beliau ada semua di buku itu,” lanjut barista.
Saya belum sempat membuka-buka buku itu. Tapi cerita barista itu begitu menggoda. “Saya mau beli buku ini satu,” kata saya.
“Maaf buku ini tidak dijual. Kalau bapak mau, ambil saja satu. Gratis,” jawab barista.
Malam ini saya mau membaca buku tersebut. Nanti saya ceritakan lagi. Kalau tidak sabar, datang saja ke Cafe Bintang, di halaman KTC. Bilang saja ke barista: Saya teman Pak Joko Intarto