Oleh: Ribut Wahyudi
Baiklah, ini aku akan bercerita tentang makna “kebahagiaan”. Tentang cara meraih kebahagiaan. Sebuah kata sederhana namun sulit untuk dirasakan.
Suatu hari seekor kucing tua sedang berjalan menuju rumah saat dia melihat anak kucing manis sedang berputar-putar mengejar ekornya. Anak kucing itu terlihat riang gembira melakukannya.
“Hey, apa yang kamu lakukan, Nak?” tanyanya pada si anak kucing.
“Tadi waktu di sekolah, guruku bilang bahwa kebahagiaan bagi kucing terletak di ekornya. Sepulang sekolah, aku praktikkan. Aku kejar-kejar ekorku. Meski awalnya sulit, namun setiap berhasil menangkap ekorku, hatiku sungguh bahagia,” jawab si anak kucing sambil masih berputar-putar mengejar ekornya.
Si kucing tua tersenyum. “Dulu waktu seumurmu, guruku juga bilang begitu,” katanya.
“Lalu?” tanya si anak kucing sambil masih berputar-putar.
“Awalnya aku seperti kamu, mengejar-ngejar ekor untuk menemukan kebahagiaan. Tetapi semakin usiaku bertambah semakin aku meninggalkan cara itu,” jawabnya.
Si anak kucing terdiam. Berhenti berputar-putar. “Lalu apa yang engkau lakukan untuk menemukan kebahagiaan?”
Kucing tua menghela napas sejenak. Lalu tersenyum dan berkata, “memang benar kebahagiaan kita berada di ekor kita, tetapi kelak kau akan menyadari bahwa menjalani hidup sebagaimana yang kau inginkan dan menentukan kebahagiaan dengan caramu adalah cara terbaik untuk meraih kebahagiaan. Kemana pun kau melangkah dengan cara itu, maka ekormu akan selalu mengikutimu.”
Kita tidak perlu berputar-putar untuk mencari kebahagiaan. Biarkan kebahagiaan yang mengejar kita dengan menjalani hidup sebagaimana yang kita inginkan.
(RibutWahyudi tinggal di: www.indoliterasi.com)