Breaking News
(Foto : dream)

Agar Tidak Bosan pada Pasangan

Oleh: Cahyadi Takariawan

(Foto : dream)

Perasaan bosan terhadap bisa muncul dalam kehidupan pernikahan. Kebosanan terjadi karena banyak sebab, yang merupakan sifat kemanusiaan.

Atas segala sesuatu yang terus menerus, berpeluang menimbulkan kebosanan jika tidak dikelola dengan baik. Seperti bosan melakukan pekerjaan yang sama dalam waktu lama, bosan menempati posisi yang sama dalam waktu lama, bosan menyantap menu yang sama setiap hari, adalah sifat umum manusia.

Agar tidak bosan terhadap pasangan, yang paling utama adalah mengoreksi cara pandang kita. Hendaknya suami dan istri lebih fokus melihat sisi kebaikan pasangan, bukan sisi kekurangannya.

Inilah cara pandang yang akan membuat suami dan istri selalu nyaman dalam kebersamaan. Mereka pandai mencari dan menemukan sisi kebaikan pasangan.

Al-Qur’an telah memberikan arahan, agar suami bisa bersabar atas kekurangan istri, dan fokus melihat sisi kebaikan istrinya. Demikian pula berlaku bagi istri, agar bisa bersabar atas kekurangan suami, dan fokus melihat sisi kebaikan suaminya. Firman Allah:

“Fa in karihtumuhunna fa’asa an takrahu syai-an, wa yaj’alallahu fihi khairan katsira. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena bisa jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa : 19).

Allah mengarahkan kepada para suami, jika tidak menyukai sesuatu dari istrinya, hendaklah bersabar. Para ulama menyatakan –hal sama berlaku bagi para istri—jika tidak menyukai sesuatu dari suaminya, hendaklah bersabar. Jangan gampang meledak emosi, marah-marah, kecewa berlebihan, dan ringan untuk memutuskan bercerai.

Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan, “Bisa jadi sikap sabar kalian mempertahankan mereka tetap menjadi istri kalian —padahal kalian tidak suka kepada mereka— membawa kebaikan yang banyak bagi kalian di dunia dan akhirat”.

Kadang kekecewaan suami terhadap istri, serta kekecewaan istri terhadap suami, bermula dari kejadian dan keadaan sesaat.

Tidak patut satu titik kekurangan atau kelemahan, menghapuskan “khairan katsira” –kebaikan yang banyak, yang sudah Allah berikan dalam kehidupan. Nabi saw telah bersabda,

“La yafrak mu’minun mu’minatan, in kariha minha khuluqan, radhiya minha akhar. Janganlah seorang lelaki beriman (suami) membenci seorang perempuan beriman (istri). Jika lelaki tersebut tidak menyukai suatu perbuatan pada istrinya, maka hendaklah ia melihat sisi lain yang ia ridhai.” (HR. Muslim, no. 1469).

Luar biasa pengarahan Nabi saw tersebut. Jangan sampai suami membenci istri. Kadang kebencian muncul karena melihat ada suatu tindakan, ucapan, sifat, karakter yang tidak disukai. Namun hendaknya ia lebih fokus melihat dari segi yang ia sukai pada diri sang istri, jangan mencari-cari kekurangannya.

Abdul Muhsin bin Hamd Al Abbad Al Badr dalam kitab Rifqan Ahlu as-Sunnah bi Ahli as-Sunnah mengutip pernyataan Umar bin Khaththab,

“La tazhunnu bikalimatin kharajat min akhikal mu’min illa khairan, wa anta tajidu laha fil khairi mahmalan. Janganlah engkau berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang beriman, kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik.”

Pesan Umar bin Khathab di atas berlaku secara umum dalam pergaulan sesama orang beriman. Tentu saja juga berlaku dalam rumah tangga orang beriman. Antara suami dan istri hendaknya selalu mengembangkan cara pandang positif, husnuzhan, memberikan makna positif atas apa yang diucapkan pasangannya. Ini akan membawa kedamaian dalam rumah tangga.

Bagaimana bisa bosan dengan pasangan, jika yang Anda simpan hanyalah kebaikan dan kelebihannya? Bagaimana bisa bosan dengan pasangan, jika yang Anda ingat hanyalah sisi-sisi positif darinya?

Tentu semua manusia memiliki kekurangan dan kelemahan. Bukan hanya pasangan Anda yang memiliki kekurangan, dalam diri Anda juga memiliki banyak kekurangan. Maka bersabarlah, bersikaplah toleran atas kekurangan dan kelemahan pasangan.

Kembangkan cara pandang positif terhadap pasangan, Anda akan bahagia selamanya dalam rumah tangga. Insyaallah.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur