Ahad (30/5) kemarin jagat dunia maya diramaikan oleh cuitan Partai Socmed (@PartaiSocmed) tentang Yusuf Mansur. Menurut Partai Socmed –dan ini sebenarnya sudah sering diingatkan oleh banyak pihak– Yusuf Mansur disebut menjual agama demi kekayaan. Selain Yusuf Mansur dari kalangan Islam, Partai Socmed juga samakan dengan dua tokoh dari kalangan agama yang berbeda.
“Di Islam ada Yusuf Mansur, di Kristen Gilbert, di Budha ada Wirapol Sukhol. Mereka jualan surga demi kemewahan dunia,” tulis @PartaiSosmed.
Yusuf Mansur memang memberikan jawaban terhadap cuitan itu. Tapi seperti biasa, jawabannya tak pernah menyentuh substansi. Ada juga yang “membela” Yusuf Mansur. Ini juga seperti biasa, dari akun-akun yang selama ini berada dalam garis politik yang sama dengan Yusuf Mansur. Juga, lagi-lagi tidak menyentuh substansi.
Alih-laih berhenti, Partai Socmed malah membuka bukti curhat dari orang-orang yang pernah bekerja sama dengan Yusuf Mansur. “Kami banyak mendapatkan laporan dari karyawan dan mitra lho pak ustaz,” tulis Partai Socmed.
Partai Socmed kemudian membuka dialogo dalam sebuah grup WA bertitel : ‘Karyawan PHK PT. VSI’, perusahaan yang mengelola Paytren. Sebagai pemilik perusahaan Yusuf Mansur ternyata diikutkan juga dalam grup itu.
Di situ, Partai Socmed juga tampilkan sebuah pesan dari pengguna Twitter yang dirasiakan namanya. Pengguna Twitter yang mengirim pesan pada 5 Mei 2021. Akun Twitter yang dirahasiakan namanya itu menyebut, Yusuf Mansur memiliki utang yang banyak.
Bahkan, Partai Socmed lebih jauh membuka kedok Yusuf Mansur dari pengakuannya sendiri di grup mantan karyawan VSI itu. Di situ Yusuf Mansur mengakui, banyak sekali pihak yang menagih hutang kepadanya. Ada juga hutang kepada stasiun televisi yang sudah setahun tak dibayar. Padahal sudah diakali Yusuf Mansur dengan meminta sedekah tapi tak bisa juga terbayarkan. “Padahal itu saya alamatin ke sedekah, tetap gak bisa pada bayar,” begitu akui Yusuf Mansur sendiri.
Berikutnya Yusuf Mansur menulis, sampai saat ini, jumlah tanggungan (hutang –red) sekitar 300 milyar. Ini membuatnya berada dalam kebingunan. Tak ada modal untuk bergerak. Sehingga memaksanya mengakui, harus mengibarkan bendera putih. Menyerah. Masih dalam pengakuan dalam rangkaian yang sama, Yusuf Mansur masih saja meminta para penagih hutang untuk berdoa.
Selesai menutup pengakuan itu, Yusuf Mansur langsung keluar dari grup itu. Menanggapi ini Partai Socmed menulis, “Kami selalu doakan untuk kesuksesan dan kesehatan Ustadz @Yusuf_Mansur. Tapi mohon pinjamilah kami duit nanti kami bayar pakai doa,” begitu balas Partai Socmed.