Oleh: Doni Riw
Al Quds adalah bumi Allah untuk para nabi; Ibrahim, Ya’qub, Musa, Sulaiman, Isa. Lewat peristiwa pengimaman para nabi sebelumnya oleh Rasulullah Muhammad SAW di Al Aqsa saat Isra’ Mikraj, Allah memberi pesan kepada manusia bahwa kepemimpinan Al Quds dan dunia secara umum dilimpahkan kepada Rasul terakhir tersebut.
Setiap seorang nabi wafat, Allah kirimkan nabi berikutnya. Tetapi setelah Nabi Muhammad SAW, tidak ada nabi lagi. Sepeninggal para nabi, kepemimpinan dunia dilanjutkan oleh para Khalifah yang banyak jumlahnya. Hal ini sesuai dengan firman Allah, “Inni jaa’ilun fil ardhi Khalifah”. Sesungguhnya Aku, Allah, akan menciptakan khalifah di bumi.
Sepeninggal Nabi Muhammad SAW, Al Quds dibebaskan dari kekufuran oleh Khalifah Umar bin Khattab. Setelah sempat dijarah oleh pasukan Salib selama seratus tahun, kembali dibebaskan oleh Salahudin Al Ayubi.
Pada masa Khalifah Abdul Hamid II, Al Quds sempat akan dibeli oleh bapak Zionis, Theodor Herzl. Tapi Khalifah menolak dengan tegas: “Al Quds adalah milik ummat. Dia dibebaskan oleh darah dan jiwa para Syuhada. Aku tidak akan pernah menjualnya. Kau akan mendapatkannya secara gratis saat Khilafah sudah tidak ada lagi.”
Herzl menyambut tantangan itu. Melalui gerakan Freemason, dia menelusup melalui pemuda Turki dan pemuda-pemuda negeri muslim lainnya. Kemudian berhasil memecah belah dan meruntuhkan Khilafah. Setelah itu, Zionis berhasil menjajah Palestina secara gratis! Sampai hari ini!
Bumi Palestina adalah bumi para Nabi dan para Khalifah. Para Nabi dan para Khalifah adalah para penjaganya. Penjajahan Palestina oleh Zionis hari ini tidak akan bebas hanya dengan bantuan roti, baju, rumah sakit dan obat-obatan. Hanya Khalifah penerus para Nabi yang mampu membebaskannya.
Jika dahulu Umar dan Salahudin adalah pembebasnya, maka sebentar lagi Khilafah Rasyidah yang akan membebaskannya. Kami pengikut para Nabi. Kami penerus para Khalifah. Kami para pejuang Khilafah. Kami para pembebas Al Aqsa. Bagaimana denganmu?