Oleh: Akmal Burhanuddin Nadjib
Shalahudin Al Ayyubi baru saja mendengar kabar bahwa pimpinan Perancis, Arnoth yang menjadi Gubernur Karak di Palestina menghadang kaum muslimin yang sedang melakukan perjalanan untuk berhaji, membunuh perempuan dan anak-anak.
Dengan penuh sesumbar Arnoth mengatakan dengan suara yang lantang kepada para korban, “Kalian sampaikan kepada Muhammad kalian, apakah ia bisa membela kalian?!”
Allah mentakdirkan salah seorang dari korban pembantaian dapat kabur menyelematkan dirinya dan pergi menghadap Shalahudin utk menyampaikan peristiwa yang baru dialami. Lantas bagaimanakah sikap Sholahudin mendengar informasi tersebut?
Shalahudin mengambil sebuah ruangan dalam rumahnya untuk menyendiri. Dua hari dua malam air matanya berlinang menangis sambil bermunajat, “Duhai Allah, apakah Engkau mengizinkanku untuk mewakili Rasul-Mu Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم untuk membela ummatnya?”
Setelah dua hari dua malam bermunajat, beliau menyiapkan pasukannya dan menyampaikan khutbah pendek dihadapkan pasukannya,
يا جند محمد عليه الصلاة والسلام إن أرناط حاكم الكرك قد تجبر وعلا وقتل حجاج بيت الله الحرام، وسفك دماء الأطفال والنساء،
“Wahai prajurit Muhammad, bahwasanya Arnott, Gubernur Karkak telah berlaku sewenang-wenang dan membunuh calon haji yang sedang melakukan perjalanan ke Baitullah, mengalirkan darah anak-anak dan perempuan. Dengan sesumbar ia mengatakan, “Kalian sampaikan kepada Muhammad kalian, apakah ia bisa membela kalian?!”
Hari ini aku telah menyerahkan diriku dan nyawaku untuk mewakili Baginda Rasulullah untuk membela ummatnya. Siapa diantara kalian yang ingin pergi bersamaku, silahkan ikuti aku.”
Seluruh prajurit langsung menjawab, “Kami bersamamu untuk membela Rasulullah.”
Pertempuran berlangsung antara pasukan Shalahudin dan pasukan Arnath dalam perang Hithin. Pasukan Shalahudin mendapatkan kemenangan dan menawan Arnath.
Saat itu Shalahuddin bertanya kepadanya, “Apakah Anda orang yang mengatakan “Kalian sampaikan kepada Muhammad kalian, apakah ia bisa membela kalian?!”
“Ya.” Jawab Arnoth
Mendengar jawaban itu, dengan tegas Shalahudin mengatakan
وأنا العبد الفقير الذي تراه أمامك، قد ناب عن رسول محمد في الدفاع عن أمته وقطع رأسه.
“Aku adalah hamba yang faqir, saat ini berdiri dihadapanmu mewakili Rasulullah Muhammad صلى الله عليه وآله وسلم untuk membela ummatnya.”
Ucapan itu disampaikan bersamaan dengan ayunan pedang menebas leher Arnoth.
***
Arnoth yang dimaksud dalam tulisan ini adalah Arnold de Chatillon atau disebut jugs Renaud de Chatillon atau disebut jugs Raynald of Chatillon. Kepala si jagal ini konon dibawa ke Damaskus sambil diseret di tanah.