Oleh: Satria Hadi Lubis
Kartinimu bukan kartiniku…
Kartinimu ingin menjadi tulang punggung
Kartiniku ingin menjadi tulang rusuk
Kartinimu menuntut kesetaraan tanpa batas
Kartiniku menuntun kemuliaan tanpa batas.
Kartinimu bukan kartiniku…
Kartinimu keluar melihat dunia dengan tubuh melenggok
Kartiniku keluar melihat dunia dengan tubuh tertutup
Kartinimu keluar bekerja atas nama emansipasi
Kartiniku diam di rumah atas nama aktualisasi.
Kartinimu bukan kartiniku…
Kartinimu merusak sejarah mencari sensasi
Kartiniku meluruskan sejarah mencari kedamaian
Kartinimu menerjang meradang melawan lelaki
Kartiniku merangkul merayu mendekap lelaki.
Kartinimu bukan kartiniku..
Kartinimu terlatih merasai kekurangan lelaki
Kartiniku terlatih merasai kelebihan lelaki
Kartinimu sabar mengasah lisannya mengutuki lelaki tangguh
agar menjadi minder menatap dirinya
Kartiniku sabar membelai tangannya di punggung lelaki rapuh
agar tetap bisa tegak menantang dunia.
Kartinimu bukan kartiniku…
Kartinimu merubah dunia dengan nafsunya
Kartiniku merubah dunia dengan imannya
Kartinimu merubah cinta menjadi benci
Kartiniku merubah benci menjadi cinta.
Menangis alam kini kartinimu menang dan digandrungi
Lupa engkau tanpa kartiniku engkau tak pernah ada
Karena kartiniku adalah ibumu dan ibuku.