Thayyibah
Oleh: Akmal Burhanuddin Nadjib
Kita akan selalu diingatkan setiap kali memasuki hari keempat di bulan Ramadhan dengan terbukanya gerbang masuk Islam ke Eropa Tengah, yaitu takluknya kota Beograd pada tahun 1521 M. Beograd adalah kunci ke Eropa Tengah dan pemilik benteng terkuat di perbatasan Hongaria – Utsmaniyah.
Saking pentingnya Beograd, Utsmaniyah mencoba menaklukkannya lebih dari sekali. Mereka mengepungnya sekali pada masa pemerintahan Sultan Murad II pada tahun 1441, ketika Paus Eugenius IV mengumumkan perang salib melawan Utsmaniyah untuk mengusir mereka dari Eropa. Upaya penaklukkan kedua terjadi pada tahun 1456 , dan yang ketiga pada tahun 1492.
Namun upaya penaklukan tersebut selalu mengalami kegagalan, kecuali pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Al Qanuni. Semangat menaklukkan Beograd kembali digaungkan oleh Al Qanuni hanya kurang dari 8 bulan setelah memegang tampuk kekuasaan.
Pertempuran besar terjadi akibat dibunuhnya utusan resmi Sultan Al Qanuni oleh Raja Hongaria, Lois II. Padahal utusan tersebut ditugaskan untuk mengajak raja masuk Islam atau membayar upeti jika menolaknya.
Mendengar utusannya telah dieksekusi mati oleh Raja Hongaria, Sultan langsung menyiapkan pasukan dan berbaris di depan tentara untuk menaklukkan ibu kota, Beograd.
Al-Qanuni dengan kecerdasan politiknya yang hebat mampu menangkis kekuatan Eropa yang ingin campur tangan. Al Qanuni beserta pasukannya berhasil menggiring tentara Hongaria ke kastil dan mengepungnya.
Puncak dari itu semua adalah pada hari keempat bulan Ramadhan tahun 921 H. Saat itu Pasukan Al Qanuni berhasil memasuki kota Beograd.
