Oleh: Satria Hadi Lubis
Sudahkah Anda membuat target di bulan Ramadhan tahun ini yang sifatnya kuantitatif (terukur)? Misalnya, tarawih dalam sebulan berapa kali, sedekah berapa kali dengan jumlah nominal berapa, tilawah al Qur’an sehari berapa lembar, sholat Dhuha berapa kali, dan lain-lain.
Ramadhan tahun ini istimewa karena bersamaan dengan pendemi Covid 19. Kita sudah “dipaksa” berada di rumah jauh-jauh hari sebelum datangnya Ramadhan. Seakan kita sudah dikondisikan untuk bersiap diri menyambut “pesantren” Ramadhan.
Keistimewaan ini tentu jangan disia-siakan. Jangan sampai Ramadhan tahun ini hanya diisi dengan rebahan dan rebahan saja.
Berikut ini ada beberapa “jenis” ibadah yang bisa dipertimbangkan untuk menjadi target harian di bulan Ramadhan :
- Tahajjud
- Sahur (afdholnya mendekati azan subuh)
- Sholat sunnah Fajar sebelum Subuh dan sholat sunnah rawatib lainnya
- Sholat fardhu berjama’ah di masjid (tergantung daerahnya masih aman Covid 19 atau tidak)
- Zikir pagi (Al-Ma’tsurat)
- Sholat Syuruq (hanya berlaku jika tetap di tempat sholat subuh sampai terbitnya matahari)
- Tilawah al Qur’an
- Sholat Dhuha
- Mencari nafkah halal
- Menghindari berbohong (meskipun bercanda), berkata ghibah, khurafat, kata-kata makian dan porno
- Sedekah (dianjurkan sedekah sebelum buka puasa)
- Silaturahim (minimal sms/wa saudara/teman)
- Mengajak kepada kebaikan (berdakwah) secara langsung atau via medsos, kepada keluarga atau orang lain
- Istighfar sebanyak mungkin
- Zikir sebanyak mungkin
- Zikir sore (Al Ma’tsurat)
- Do’a sebelum buka (waktu yang mustajab)
- Berbuka puasa tanpa menunda (sunnahnya diawali dengan minum air putih dan makan kurma)
- Sholat Tarawih
- Mengikuti majelis ilmu secara online (pengajian/liqo’)
- I’tikaf (minimal semalam, jika memungkinkan)
- Menghapal al Quran
- Membaca dan/atau menghapal hadist
- Membaca Terjemahan Al Quran (banyak muslim yang seumur hidupnya belum pernah membaca terjemahan al Quran sampai tamat)
- Membaca buku agama
- Berzakat
- Dll
Pilih dari berbagai kegiatan di atas mana yang akan dijadikan target. Lalu dicatat di hape atau buat di kertas besar agar terlihat mencolok dan mudah diingat. Catat juga realisasinya. Lalu bandingkan apakah target Ramadhan tercapai atau tidak. Jika tercapai, insya Allah keluar dari bulan Ramadhan (dan insya Allah pendemi Covid 19 juga sudah berakhir) kita sudah menjadi manusia baru yang lebih bertaqwa dan lebih bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan kita.
Kemudian dari sisi kualitatif (kekhusyukan ibadah), maka sebaiknya kurangi berbagai gangguan yang dapat mengurangi kekhusyukan ibadah Ramadhan kita, seperti menyimpan televisi di gudang, membatasi pemakaian HP (kalau perlu keluar dari grup-grup WA yang kurang manfaatnya), mengurangi kegiatan sia-sia, jangan banyak tidur, dan lain-lain.
Semoga masukan diatas bermanfaat untuk menambah semangat ibadah kita di bulan Ramadhan 1442H.
Allahu Akbar!