Oleh: Akmal Burhanuddin Nadjib
Saat Kekhilafahan Utsmaniyah (Ottoman) dipimpin oleh Sulaiman Al Qanuni, terdengar informasi bahwa di Perancis ada dansa-dansi dan joget-joget secara terang-terangan antara pria dan wanita yang bukan pasangan resmi ditempat umum dan terbuka.
Al-Qonuni langsung mengirim surat kepada Raja Perancis untuk merespon kondisi yang terjadi, diantara isi surat Al-Qonuni adalah :
“Saya telah menerima informasi, bahwa pria dan wanita di negera anda saling berpelukan ditempat-tempat terbuka dan disaksikan orang banyak. Semua itu bertentangan dengan kesopanan dan moral. Bahkan mereka berjoget-joget tanpa rasa malu dan tidak memiliki etika pada pesta-pesta yang memalukan.
Karena negara anda berbatasan langsung dengan negara kami, kemungkinan pesta tidak bermoral itu akan menular dan berpindah ke negeri kami. Oleh karena itu, ketika anda menerima dan membaca surat saya ini, maka anda harus menghentikan seluruh kegiatan tidak bermoral itu. Jika anda tidak menghentikannya, maka saya yang akan datang sendiri untuk menghentikan. “
Sejarawan Austria, Hammer mencatat bahwa joget-joget tidak bermoral dan secara terbuka itu akhirnya dihentikan. Mereka melakukannya secara sembunyi-sembunyi selama kurang lebih 100 tahun dari surat yg dikirimkan Al-Qanuni.