Oleh: Doni Riw
Mantra dirapal berjuta-juta. Dilayar televisi dan sosial media. Berkiblat selebriti dan kerabat raja. Mantra kini telah menancap di dada tiap warga negara. Hidup bahagia itu tahta, harta, alat kendara serta liburan ke Eropa.
Mantra telah mencocok hidung tiap manusia. Menyeret mereka ke pusaran gemerlap dunia. Semua dipaksa berlari dan berlomba. Inilah dunia hiperrealita. Sebuah kenyataan sintetis yang terlahir dari tipu daya hedonis.
Pesugihan modern ditawarkan kapitalis. Raih kemewahan instan dengan babi ngepet berwajah klimis. Pesugihan kuno memperbudak manusia untuk menghamba pada setan ghaib tak kasat mata. Seluruh sisa hidupnya diabdikan pada dunia kegelapan menuju neraka.
Pesugihan kapitalis memperbudak manusia untuk menghamba pada setan riba yang nyata di depan mata. Seluruh sisa hidupnya diabdikan untuk cicilan dan lelang aset yang disita.
Mantra-mantra sihir hedonis, menghipnotis miliaran manusia, menjadi abdi bagi perut, gengsi, dan farji. Dunia kegelapan tengah menyelimuti dunia. Berkedok kemajuan teknologi dan kemakmuran. Meski sejatinya mereka hanya jasad mati yang terpaksa bekerja demi persepsi dan kebahagiaan Made in China.