Oleh: Akmal Burhanuddin Nadjib
Lembaran bersejarah kembali terulang pada 27 Rajab 583 H ketika Sultan Shalahudin Al Ayyubi berhasil membebaskan dan membersihkan Baitul Maqdis dari tentara Salib yang telah mengotorinya selama 97 tahun lamanya.
Adz Dzahabi menggambarkan kondisi saat itu dalam kitab nya, “Hari itu kaum muslimin sangat bergembira. Kegembiraan itu tidak dapat dilukiskan karena hanya Allah yang mengetahui.”
Pertempuran itu dikenal dengan Pertempuran Hittin. Melalui pertempuran itulah Baitul Maqdis yang didalamnya terdapat Masjidil Aqsha kembali ke pangkuan kaum muslimin. Tentara Salib mengalami kekalahan yang luar bisa.
Malam sebelum pertempuran terjadi, Shalahudin Al Ayyubi berkeliling memeriksa tenda-tenda pasukan kaum muslimin. Di tenda ini nampak terlihat para tentara sedang shalat. Di tenda lain nampak diantara mereka sedang berdzikir. Di tenda berikutnya terlihat pasukan sedang membacanya al Qur’an. Namun sang Sulthan juga mendapati sebuah tenda yang diisi oleh tentara yang semuanya tidur.
Kemudian Sulthan Shalahudin berkata kepada pengawal yamg menemani nya, “Kelak dari tenda ini dan ini akan datang kemenangan, sedangkan dari tenda ini yang akan kalah.”
Ya Allah limpahkan kegembiraan itu kepada umat ini dan hilang rasa sedih dan duka. Berikan umat ini kemuliaan.