Breaking News
(Foto : Okezone)

Memilih Jodoh

Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

(Foto : Okezone)

 

Ada hadis yang sangat masyhur berkenaan dengan memilih jodoh. Rasulullah ﷺ bersabda:⁣

لتُنْكَحُ الْمَرْأَةُ لأَرْبَعٍ: لِمَـالِهَا وَلِحَسَبِهَا وَلِجَمَالِهَا وَلِدِيْنِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّيْنِ تَرِبَتْ يَدَاكَ⁣

“Wanita dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka pilihlah wanita karena dzat agamanya, niscaya engkau beruntung.” (HR. Bukhari).⁣

Ada dua bagian dalam hadis ini, yakni kabar dan perintah.

Didahului dengan mengabarkan, menunjukkan apa yang biasa berlaku pada manusia, umumnya memilih karena empat sebab. Ini bukan perintah. Ini informasi.

Selanjutnya Rasulullah ﷺ memberikan perintah dengan ungkapan فَاظْفَرْ yang bermakna maka berjayalah, bersukseslah. Bukan pilihlah. Artinya, perintah ini menggariskan hal yang sangat penting, yakni pastikan meraih kejayaan atau kesuksesan dengan menetapkan pilihan atas dasar dzatid-dien (kadar keberagamaan, tingkat kesungguhannya kepada agama). Perintah ini berlaku untuk pernikahan pertama, kedua, ketiga maupun berikutnya.⁣

Mengapa saya perlu memperjelas bahwa perintah tersebut bukan hanya berlaku untuk pernikahan pertama? Betapa banyak orang yang hidupnya penuh keshalihan dan banyak memperbuat kemuliaan, setelah menikah dengan istri pertama yang dinikahi sungguh-sungguh karena alasan agama, kebaikannya bertambah-tambah. Kemuliaannya kian terasa. Tetapi setelah istri pertama meninggal dunia, atau tak meninggal tetapi ia ingin menambah istri, maka sesudahnya kehidupannya semakin jauh dari keshalihan, meskipun tampaknya ia masih berurusan dengan agama.⁣

Apakah pernikahan kedua pasti demikian? Jelas tidak. Itu hanya untuk menunjukkan bahwa alasan memilih karena dzat agamanya bukan hanya berlaku untuk pernikahan pertama. Ia juga berlaku untuk pernikahan kedua. Hanya saja pernikahan kedua atau berikutnya ada titik kerawanan manakala dilakukan semata karena ada kekayaan dan atau kuasa. Artinya, pernikahan kedua tetap dapat membawa kebaikan jika benar-benar dilandasi niyyatin shahihah.⁣

Tulisan sederhana ini sekedar refleksi setelah membaca berbeloknya beberapa tokoh. Yang masih hidup tak akan saya sebut namanya karena masih mungkin untuk bertaubat, berubah dan berbenah sehingga menjadi sebaik-baik keluarga. Sedangkan yang sudah wafat, cukuplah kita jadikan sebagai pelajaran.

About Redaksi Thayyibah

Redaktur