Oleh: Jayaning Hartami
Dulu pernah ada seorang perempuan yang bercita cita keliling dunia, mengelilingi banyak kota, menemui banyak hal yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Tapi kini, ia sudah cukup puas hanya dengan keliling komplek sambil menggandeng tangan mungil sambil mendengar celoteh anaknya bercerita.
Dulu pernah ada seorang perempuan yang punya keinginan melanjutkan sekolah setinggi tingginya.
Tapi kini, hatinya tetap dipenuhi rasa syukur meski ‘hanya’ menemani anaknya membaca buku dan mengeja a-ba-ta.
Dulu pernah ada seorang perempuan yang menginginkan pencapaian karir yang luar biasa.
Tapi kini, ia tetap bisa tersenyum ketika melepas satu dua kesempatan bagus di depan mata, karena -ia sadar betul- masih harus fokus pada keluarganya.
Dulu pernah ada seorang perempuan dengan kecerdasan dan prestasi di atas rata-rata.
Tapi kini, ia tetap merasa dirinya begitu berharga dengan menjadi guru dan teman seperjalanan utama bagi suami dan anak anaknya.
Dulu pernah ada seorang perempuan yang begitu menyukai kehidupannya dan bertanya tanya, mengapa harus repot menambah orang dalam hidupnya jika sendiri saja sudah bisa bahagia?
Tapi kini, ia tahu, bahwa menjadi Ibu dan Istri adalah salah satu keputusan terbaik dalam hidupnya.