OLeh: Inayatullah Hasyim (Dosen Univ. Djuanda Bogor)
Suatu hari Ummu Salamah bertanya, “Ya Rasulallah, sesungguhnya Allah tak malu mengungkap kebenaran, apakah jika seorang wanita bermimpi (hubungan badan), dia wajib mandi?” Rasulallah SAW menjawab, “Ya, jika dia melihat air (dari kemaluannya)”. Teks hadits itu berbunyi, “نعم إذا رأت الماء” Kata yang digunakan Rasulallah SAW secara jelas adalah “air”. Jadi kewajiban “mandi besar” pada wanita, adalah karena keluarnya “air” dari mimpinya itu.
Lalu, apakah “air” itu yang menjadi unsur pembentukan janin? Bukan. Janin terbentuk karena sperma laki-laki yang kental dan indung telur perempuan yang lembut. Karena itu, dalam hadits lain, Rasulallah SAW menjelaskan, “Air (sperma) laki-laki berwarna putih, dan air perempuan berwana kekuning-kuningan”. Air di hadits ini bermakna “sperma” dan “indung telur”. Siklus indung telur terdapat pada wanita setiap satu bulan sekali, umumnya setelah haid.
Jika Anda para suami kebetulan punya istri cantik menawan, dan ingin punya anak mirip istri Anda (sebab kalau mirip Anda kan kasihan, pas-pasan), berusahalah untuk tidak orgasme lebih dahulu. Biarkan istri mencapai puncaknya, baru Anda (tentu bukan Puncak Bogor ya…). Sebab dalam hadits lain, Rasulallah SAW berkata:
“ماء الرجل أبيض غليظ وماء المرأة أصفر رقيق، فأيهما أعلى كان الشبه له”
Air (sperma) laki-laki putih kental dan air wanita kuning lendir cair. Siapa di antara keduanya yang (keluar) mendahului, niscaya akan mirip dengannya”.
Semoga bermanfaat.