thayyibah.com :: Masjid-masjid di Jerman akan membuka kembali pintu untuk jamaah akhir pekan ini, menyusul keputusan pemerintah untuk mengurangi pembatasan terkait pencegahan wabah covid-19.
Masjid akan dibuka kembali secara bertahap sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Dewan Koordinasi Muslim Jerman (KRM).
Yakup Ayar, kepala Asosiasi Masjid Sehitlik, mengatakan bahwa dia senang bisa berkumpul kembali dengan komunitas Muslim di Berlin.
“Kami akan membawa para tamu ke masjid hanya melalui satu pintu. Semua orang akan memakai masker dan juga mencuci tangan mereka. Informasi kontak dari jemaah yang datang ke masjid akan terdaftar,” kata Ayar kepada Anadolu Agency.
Ruang wudhu akan tetap tertutup dan orang-orang diminta untuk membawa sajadah sendiri.
Otoritas setempat telah membatasi ibadah berjamaah hingga 50 orang, tambah Ayar, yang berarti jemaah akan diterima masuk berdasarkan siapa yang datang lebih dulu.
Ramazan Saglam, wakil presiden Asosiasi Masjid Mevlana, mengatakan bahwa pelaksanaan salat Tarawih dan Jumat masih ditunda.
“Semoga kita bisa berkumpul di masjid-masjid kita lagi,” kata Saglam kepada Anadolu Agency.
Orang yang berusia di atas 65 tahun tetap diminta untuk tinggal di rumah.
Ibadah keagamaan telah dilarang sejak dimulainya “lockdown” di Jerman pada pertengahan Maret.
Pemerintah Jerman minggu lalu memutuskan untuk mencabut sejumlah langkah pembatasan terkait virus korona dan mengizinkan ibadah di masjid, gereja dan sinagog asalkan para jemaah mematuhi persyaratan kebersihan dan jarak sosial.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Sumber: republika.co.id