Sumber penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor berasal dari dua hal.
thayyibah.com :: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengumumkan empat pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia, Selasa (28/4). Keempat pasien tersebut masih berusia 30 tahun ke bawah.
“Empat PDP meninggal yakni, laki-laki berusia 30 tahun asal Kecamatan Cibungbulang, laki-laki 16 tahun asal Cigudeg, laki-laki 30 tahun asal Jasinga, dan perempuan berusia 20 tahun asal Klapanunggal,” kata Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin dalam rilis resminya.
Secara keseluruhan, Ade menjelaskan, PDP di Kabupaten Bogor berjumlah 985 orang. Dengan rincian 53 orang telah dinyatakan selesai dan 440 orang masih dalam pengawasan. Kemudian, jumlah PDP yang meninggal dunia yang sebelumnya 18 orang, bertambah menjadi 22 orang.
Selain itu, Ade menjelaskan, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 juga bertambah satu orang dari yang mulanya 112 menjadi 113 orang. Dari jumlah tersebut, 90 orang masih dalam pengawasan, 12 dinyatakan sembuh, dan 11 orang meninggal dunia. “Adapun satu orang terkonfirmasi positif Covid-19 adalah, laki-laki, 54 tahun asal Kecamatan Kemang,” ucap Ade.
Sementara, orang dalam pantauan (ODP) total berjumlah 1307 orang. Sebanyak 997 orang telah dinyatakan sembuh dan 310 masih dalam pemantauan.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor itu mengatakan terdapat dua sumber penularan Covid-19 di Kabupaten Bogor. Yakni interaksi dengan orang DKI Jakarta (imported case) dan penularan sesama orang Kabupaten Bogor (local transmission).
Dia menyebut, penyebaran Covid-19 sudah saatnya dihentikan. Pasalnya, makin banyak warga yang tertular, makin banyak yang menderita. “Saatnya kita juga patuh dan disiplin menjalankan, protokol kesehatan dan imbauan pemerintah lainnya, dan tetap di rumah,” kata Ade.