Oleh: Inayatullah Hasyim (Dosen Univ. Djuanda Bogor)
Pada tahun 819 Hijriyah, wabah penyakit menyerang dunia Islam. Pada masa itu, hidup seorang ahli hadits terkenal di kawasan Arab. Beliau adalah Ibn Hajar al-Astqalani. Akibat wabah penyakit, dua anak perempuannya meninggal. Mereka adalah ‘Aliyah dan Fathimah. Tentu, sebagai ayah, Ibn Hajar bersedih. Dia mengurangi produktivitasnya menulis. Bahkan, sebuah buku penting yang sedang dia garap dengan seriusnya, terpaksa tertunda pula.
Rupanya, pada tahun 823 Hijriyah, anak perempuan tertuanya meninggal juga. Dia bernama Zain Khautun. Lengkap sudah, tiga anak perempuannya meninggal karena wabah. Tapi, kali ini Ibn Hajar tak mau menunda lagi karyanya. Dia pun menyelesaikan buku yang sangat penting dalam Ilmu hadits dan pemahaman tentang wabah penyakit. Anda tahu apa judul buku Ibn Hajar itu? Ya, buku itu berjudul,
بذل الماعون في فضل الطاعون
Itulah ulama sesungguhnya. Dalam kesempitan wabah dan kehilangan tiga anak perempuannya, dia masih sempat menulis buku. Kita?