thayyibah.com :: Jumlah kasus meninggal dunia akibat virus Korona jenis baru asal Wuhan, Tiongkok, terus bertambah. Dalam data South China Morning Post, per Minggu (16/2), sudah ada 1669 jiwa meninggal karena virus yang kini bernama COVID-19 itu. Dan terakhir, kasus kematian bahkan terjadi yang pertama di benua Eropa.
Dilansir dari Mirror, Minggu (16/2), seorang turis berusia 80 tahun menjadi orang pertama yang meninggal di Eropa karena virus korona. Kejadian itu terjadi di Perancis.
Pasien, seorang warga negara Tiongkok itu, telah dirawat intensif selama lebih dari dua minggu. Sayangnya, petugas medis tidak dapat menyelamatkan hidupnya.
Kematiannya diumumkan oleh Menteri Kesehatan Perancis Agnes Buzyn pagi ini. Menteri Buzyn juga mengungkapkan, sang putri dari pria itu juga telah dirawat karena kondisi yang sama. Menteri Buzyn mengatakan pria itu tiba di Prancis pada 16 Januari dari Hubei, Tiongkok.
“Kondisinya makin memburuk dengan cepat dan dalam kondisi kritis selama beberapa hari, sebelum dibawa ke perawatan intensif,” kata Buzyn.
“Ini adalah kematian pertama dari Coronavirus di luar Asia, kematian pertama di Eropa,” katanya.
Sebelumnya, lima warga Inggris yang didiagnosis menderita coronavirus di Perancis punya riwayat berlibur ski di Pegunungan Alpen Perancis pada Januari. Mereka terinfeksi oleh seorang pria yang disebut ‘penyebar super’ dari Brighton, Sussex, yang bernama Steve Walsh. Dia menulari 11 orang.
Ilmuwan Profesor Neil Ferguson, dari Sekolah Kesehatan Masyarakat di Imperial College London, mengatakan kepada Channel 4 virus ini merupakan paling mengkhawatirkandari semua yang ditelitinya. Meski begitu, para peneliti verharap virus itu akan berakhir pada April saat musim semi.
Sumber: jawapos