Oleh: Inayatullah Hasyim (Dosen FH Univ. Djuanda Bogor)
Siapa bintang film paling tampan yang pernah Anda lihat? Brad-Pit, Tom Cruise, Leonardo De Caprio, atau pemeran James Bond, Pierce Brosnan? Memang mereka tampan, tetapi tidak pernah saya mendengar ada wanita yang sampai “memotong tangannya” karena terpesona pada ketampanan mereka. Bandingkan dengan kisah Nabi Yusuf (alaihi salam).
Memang, seberapa tampan Nabi Yusuf (alaihi salam)? Mari kita perhatikan kisah ini. Pada suatu hari, para wanita kelas atas di zaman itu mengejek sang permaisuri yang jatuh cinta pada seorang pemuda bernama Yusuf. Permaisuri itu kesal, dia lalu mengundang para wanita tersebut datang ke istana. Kepada setiap mereka diberikan sebilah pisau, lalu Nabi Yusuf disuruh keluar. Allah SWT menceritakan dalam firman-Nya:
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
“Maka tatkala wanita itu mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau, kemudian dia berkata (kepada Yusuf): “Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka”. Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka “memotong” tangannya dan berkata: “Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia”. (QS Yusuf: 31)
Kata memotong dalam terjemahan ayat itu sengaja saya berikan tanda petik (“). Kenapa? Sebab, dalam terjemahan al-Qur’an umumnya, kata “قطعن” diterjemahkan sebagai “menggores atau melukai”. Saya tidak sependapat dengan terjemahan itu. Sebab, kata itu diberikan penekanan (tasydid) sehingga arti yang lebih tepat adalah “memotong-motong dengan keras”.
Kata “tergores” punya makna, memotong secara tidak sengaja dan hanya sedikit saja, mungkin sambil memotong buah. Padahal, al-Qur’an tidak menceritakan adanya buah-buahan di ayat tersebut. Mereka hanya diberikan pisau, tetapi tidak diberikan buah. Penafsiran “tergores” atau “memotong sambil memakan buah” juga terbantahkan karena para ahli sejarah mengatakan, di zaman itu, tidak ada budaya makan buah menggunakan pisau. Penggunaan pisau untuk makan buah baru dikenal belakangan.
Sungguh tak terbayangkan betapa tampannya Nabi Yusuf (alaihi salam) sampai kaum wanita di zaman itu memotong tangan mereka begitu melihatnya. Betapapun demikian, Nabi Yusuf tetaplah seorang yang shaleh. Saya jadi ingat lagu Nasyida-Ria, “sayang sungguh sayang, orang tampan tak sembahyang. Nabi Yusuf tampan, dia tetap sembahyang….” Jadi, punya suami tampan tak shaleh, buat apa? (Pasti ada wanita yang berfikir, “buat teman kondangan dan foto selfie, ustadz”).