Breaking News

Kiat Merawat Orang Tua Lansia

manula

thayyibah.com :: Anda punya orangtua atau mertua yang telah lanjut usia? Berikut ini ada beberapa kiat merawat lansia. Semoga menginspirasi dan bermanfaat.

1. Libatkan Seluruh Keluarga

Merawat Lansia memang bukanlah pekerjaan yang mudah, namun bila kita menyikapinya dengan bijak, pekerjaan ini akan menjadi lebih mudah. Beberapa kiat ini Insya Allah  dapat membantu kita dalam merawat lansia:

Membantu menjaga lansia untuk mengatur cara hidupnya dengan baik, misalnya makan, tidur, istirahat, dan bekerja secara seimbang. Karena pada usia lanjut mereka akan mengalami penurunan kondisi fisik, psikologis, maupun sosial.

Lansia sering merasa terasing. Maka cegahlah dengan selalu mengajak mereka melakukan aktivitas, selama yang bersangkutan masih sanggup.

Libatkan anggota keluarga yang ada seperti anak, cucu, cicit, sanak saudara bahkan kerabat umumnya dalam membantu merawat dan memberi perhatian dengan penuh kesabaran dan pengorbanan.

Perhatikannya makanannya, konsumsi lemak harus disesuaikan dengan kemampuan tubuh, perbanyak makan buah dan sayur.

Dalam mengambil tindakan sedapat mungkin jagalah perasaannya jangan sampai lansia merasa dirinya tak mampu lagi berfungsi sebagaimana mestinya.

Tetap perhatikan hak orang tua sebagai pembuat keputusan dan sebagai seorang manusia yang memiliki keinginan, kebutuhan dan opini, mereka patut dihargai.

Jangan lupa merawat lansia merupakan bagian dari ibadah, maka lakukanlah dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Bukankah ridho-Nyalah yang senantiasa kita harapkan dalam menjalani hidup ini.

2. Bersabar dengan Perilakunya

Semakin hari usia kita akan semakin bertambah tua. Tidak ada yang bisa merubah ketentuan ini, karena sudah menjadi sunnatullah. Ada kalanya di rumah kita ada orang tua yang perlu perawatan dari kita yang lebih muda. Entah itu kakek, nenek, atau orang tua kita sendiri. ada beberapa kiat merawat lansia, sebagaimana pengalaman yang saya peroleh, antara lain;

Kita harus memahami dinamika psikologis lansia, seperti perasaan tidak berdaya, rendah diri, rasa tidak berguna, lemah, rasa tergantung pada yang lebih muda, dan lain-lain.

Dengan pemahaman tersebut akan menimbulkan rasa empati pada diri kita dalam merawatnya. Suatu saat pun kita akan mengalami hal yang demikian, sehingga menumbuhkan perasaan menyayangi dan merawat secara tulus ikhlas.

Kembangkan kesadaran bahwa aktifitas merawat merupakan bagian amanah dari Allah swt. Insya Allah kita akan ringan dan tanpa beban dalam merawatnya.

Bersabar dalam segala sikap dan perilakunya, karena pada umumnya orang yang telah lansia memiliki sifat-sifat seperti anak kecil, mudah tersinggung, sensitif dan suka merajuk. Jadi, jangan masukkan ke hati jika perkataan dan prilakunya menyinggung perasaan kita.

Kembangkan dalam diri kita bahwa berbuat baik pada lansia, akan berdampak positif bagi kelangsungan hidup kita, seperti di masa tua kelak kita akan dirawat oleh anak cucu kita sebagaimana digambarkan Allah swt dalam QS Jaatsiyah: 15, bahwa Kebaikan (amal shalih) yang kita lakukan adalah untuk diri kita sendiri. Demikian pula sebaliknya kalau jahat juga akan menimpa pada diri kita.

Perhatikan waktu makan mereka,  ajak mereka ngobrol, dan jangan menyinggung perasaannya. Dengan demikian secara tidak langsung lansia tersebut akan selalu mendoakan kebaikan kita, karena para lansia umumnya lebih mudah mengingat orang-orang sekitarnya yang selalu berbuat baik kepada mereka.

Tempatkan lansia pada kamar khusus yang dilengkapi dengan saluran air atau kamar kecil, sehingga bila sewaktu-waktu mereka buang air kecil/besar akan lebih mudah dan sekaligus memudahkan kita dalam membersihkan ruangannya.

Bersihkan selalu ruangannya untuk menepis bau yang kurang sedap.

3. Ingatlah,  Kita pun Akan Tua

Kebetulan saya hidup bersama Mbah sejak SMP hingga kini menjelang akhir kuliah. Saya merasakan besarnya jasa beliau mendampingi saya padahal usianya sudah 95 tahun. Dan Alhamdulillah masih aktif beraktifitas diniyah dan sosial. Kiat yang saya lakukan adalah sederhana, yaitu:

Menyadari sepenuhnya bahwa nenek, kakek, atau lansia lain adalah orang tua dari orang tua kita. Sehingga berbakti kepadanya sama saja kita telah berbakti pada orang tua.

Berempati padanya dengan menanyakan kabar, kondisi, atau menawarkan bantuan. Misalnya; “sudah makan Mbah?”, “Saya ambilkan makannya ya  Mbah?”, atau “Saya sisirkan rambutnya yah Mbah?” Kontak fisik dan psikis inilah yang membuat kita bisa semakin dekat dengannya.

Menemaninya bepergian, misal mengantarnya ke acara pengajian di tempat yagn cukup jauh atau menemaninya menonton TV sambil menerangkan sesuatu yang ia tidak mengerti. Sehingga walaupun sudah tua wawasan Mbah saya selalu berkembang.

Menuruti perkataannya sepanjang itu untuk kebaikan walaupun hanya hal-hal yang sepele. Karena ini akan membuat ia merasa dihargai sebagai orang yang dituakan.

Memintanya bercerita tentang pengalaman hidupnya sehingga kita dapat memetik banyak pelajaran.
Menyadarkan jika ia lalai, karena ia juga wajib kita dakwahi, tentu dengan cara yang ahsan dan tanpa menggurui.
Selalu ingat bahwa kita pun akan tua. Dan amal baik yang kita lakukan pada nenek, kakek, sesungguhnya akan berbalik pada diri kita kelak.

4. Ajak Berbincang Dari Hati Ke Hati

Tanamkan niat bahwa merawat dan berbuat baik pada lansia adalah ibadah. Bersabar adalah bekal utama, sebab seringkali semakin tua lansia menjadi makin manja dan rewel. Ingat itu ibadah dan peluang surga.

5. Bahagiakan dan senangkan lansia dengan perhatian, mengerti kebutuhannya dan kasih sayang.

Lansia pun biasanya tak mau diam, ajak mereka beraktifitas positif atau bernilai ibadah semisal pengajian, olah raga, berkebun, dan sebagianya agar tidak bosan, tentu disesuaikan kondisinya.
Jaga perasaan dengan tutur kata dan sikap yang baik serta tidak mengatur dan memaksakan diri seperti saat mereka sakit dan harus minum obat atau melakukan rutinitas keseharian sebab biasanya lansia makin sensitif.

Biasakan berbincang dari hati ke hati dengan penyampaian yang baik, sehingga apa yang jadi beban perasaan lansia terkomunikasikan. Jangan lupa beri tanggapan positif.

Sumber: http://www.ummi-online.com/

About A Halia