Bedah Pemikiran Mbah Hasyim Asy’ari
KH. Luthfi Bashori
Dalam kitab Risalah Ahlis Sunnah wal Jamaah, KH. Hasyim Asy’ari menukil hadits Imam At-Tirmidzi dari Sahabat Abu Hurairah RA, yang kontennya menyebutkan bahwa hari Qiamat akan terjadi bila Amanah sudah dijadikan sebagai peluang untuk mencari keuntungan pribadi, zakat dianggap sebagai kerugian, dan ilmu dipelajari bukan untuk tujuan agama.
Apakah saat ini sudah bermunculan para pengemban amanah yang berkhianat? Misalnya para pengurus ormas Islam yang aslinya mendapatkan amanah untuk menjalankan roda keorganisasian sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh para pendirinya, atau aturan dari hasil kesepakatan bersama yang dituangkan dalam AD/ART atau Qanun Asasi Ormas, namun dalam prakteknya justru para oknum pengkhianat itu menjadikan organisasi sebagai batu loncatan demi meraih kepentingan pribadi dan kelompoknya, semisal mengincar jabatan di pemerintahan dengan menggunakan status kepengurusan dalam organisasi, padahal dalam aturan AD/ART, hal tersebut justru termasuk larangan organisasi.
Demikian juga, apakah saat ini sudah bermunculan para pengurus organisasi Islam yang sengaja memanfaatkan almamater organisasinya untuk meraup keuntungan pribadi, misalnya dengan cara menyebarkan proposal atas nama organisasi, namun hasil pencairan dana dari pihak lain ternyata dinikmati sendiri, keluarga dan kelompoknya.
Belum lagi yang perlu dicermati, apakah saat ini telah bermunculan adanya para pengemban kepengurusan organisasi Islam, yang sengaja menggunakan fasilitas keorganisasian untuk dinikmati sendiri, entah itu demi menaikkan rating pribadi, atau menaikkan pamor nama dan titelnya, yang bertujuan demi mendapat pujian dan kehormatan di hadapan khalayak, padahal hakikatnya mereka itu telah melanggar aturan organisasi yang menaunginya?
Jika telah didapati keadaan dan kondisi yang seperti ini, sejatinya tiada lain hanyalah sebagai tanda-tanda semakin dekat akan terjadinya hari Qiamat.
Lantas KH. Hasyim Asy’ari melanjutkan nukilan haditsnya yang menyebutkan bahwa yang termasuk sebagai tanda-tanda dekat datangnya hari Qiamat, apabila telah banyak para suami yang sangat patuh kepada istrinya dan durhaka terhadap ibunya. Demikian juga jika terjadi banyak orang-orang yang mendekatkan kawan namun menjauhkan ayahnya dari dirinya, serta jiak telah banyak suara-suara gaduh di dalam masjid, yang bukan untuk tujuan dzikir maupun majelis ta’lim.
Barangkali saat ini sudah ada sebagian masjid yang menyediakan fasilitas untuk acara resepsi pernikahan di sekitar lokasi milik masjid, hingga setelah diadakan aqad nikah yang khusyuk di dalam masjid, selanjutnya diadakan pula resepsi pernikahan di lingkungan masjid tersebut, sayangnya para takmir penanggungjawab gedung maupun panitia resepsi membiarkan adanya bunyi-bunyi musik nyanyian atau instrument, yang suaranya cukup keras, padahal hakikatnya lokasi tersebut statusnya masih menjadi milik masjid.