thayyibah.com :: Anak adalah salah satu amanah dari Allah SWT yang harus dijaga oleh yang menerima amanah baik ia sebagai orang tua kandung, orang tua asuh, guru, ataupun yang lainnya. Setiap penerima amanah hendaklah mendidik dan mengarahkan anak yang diamanahkan-Nya dengan sebaik-baiknya, lalu pada siapakah kita harus mengambil teladan dalam mendidik anak? Jawabannya tiada lain hanyalah kepada Rasulullah SAW, manusia terbaik pilihan Allah SWT. Dalam al-qur’an surat Al-Ahzab ayat : 21.
لقد كان لكم فى رسول الله اسوة حسنة
“Telah ada dalam diri Rasulullah Suri tauladan yang baik”.
Lalu bagaimanakah cara Rasulullah SAW mendidik putra-putrinya, melalui sabda-sabdanya mari kita simak langkah-langkah Rasulullah SAW dalam mendidik anak:
1. Membuka kehidupan anak dengan kalimat Tauhid Laa ilaaha illallaah
Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Al Hakim dari Ibnu Abbas RA bahwa nabi bersabda:
افتحوا على صبيانكم اول كلمة لااله الا الله
“Bukakanlah untuk anak-anak kalian pertama kalinya dengan kalimat La ilaha illallah (tiada sesembahan yang hak kecuali Allah)”.
Mengenalkan kepada anak akan siapakah dirinya? Makhluk yang telah diciptakan. Siapakah yang menciptakannya? Allah SWT. Apa sajakah kewajiban ia terhadap penciptanya? Mengabdi kepada Allah SWT. Kepada siapakah harus mengambil teladan hidup? Kepada Rasulullah SAW (Nabi&Rasul Terakhir pilihan Allah SWT).
2. Mengajarkan anak tentang aturan hidup menurut al-qur’an dan as-sunnah .
Sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Ibn Jarier dan Ibnu Al-Mundzir dari hadits Ibnu Abbas RA bahwa beliau bersabda:
اعملوا بطاعة الله واتقوا معاصى الله ومروا اولادكم بامتثال الاوامر واجتناب النواهى فذالك وقاية لهم ولكم من النار
“Ajarkanlah mereka untuk taat kepada Allah dan takut bermaksiat kepada-Nya, serta suruhlah anak-anakmu untuk menaati perintah-perintahnya dan menjauhi larangannya, karena hal itu akan memelihara mereka dan kamu dari api neraka”.
3. Memerintahkannya untuk shalat saat umurnya tujuh tahun
Diriwayatkan oleh Al-Hakim dan Abu Daud dari hadits Ibnu Amru bin Al-Ash RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مروا اولادكم بالصلاة وهم ابناء سبع سنين واضربوهم عليها وهم ابناء عشر وفرقوا بينهم فى المضاجع
“Perintahkanlah anak-anakmu melaksanakan shalat pada usia tujuh tahun dan disaat mereka telah berusia sepuluh tahun pukullah mereka jika tidak melaksanakkannya dan pisahkanlah tempat tidurnya”.
4. Mendidik anak untuk cinta kepada Nabi, keluarganya dan cinta membaca Al-Qur’an.
Diriwayatkan oleh At-Tabrani dari Ali bin Abi Thalib RA bahwa nabi bersabda:
اادبوا اولادكم على ثلاث حصال: حب نبيكم وحب ال بيته وتلاوة القراًن فان حملة القران فى ظل الله يوم لاظل الا ظله مع انبياءه واصفيائه
“Didiklah anak-anakmu atas tiga hal; mencintai nabimu, mencintai ahli baitnya dan membaca al-Qur’an, karena orang mengamalkan al-Qur’an nanti akan mendapatkan naungan Allah pada hari ketika tiada naungan kecuali dari-Nya bersama para nabi dan orang-orang yang suci”
5. Menceritakan kisah-kisah teladan hidup Para Nabi&Rasul
Terutama kisah teladan Rasulullah SAW, para sahabat, para ‘Alim ‘Ulama dan orang-orang sholeh. Terutama perjuangan dakwah mereka, karena ternyata perjuangan hidup mereka semata-semata untuk menegakkan kalimat tauhid di bumi Allah SWT ini, sehingga mereka rela mengorbankan harta bahkan nyawa mereka sendiri. Sungguh teladan yang indah yang insyaallah akan meninspirasi kita dan anak-anak untuk hidup semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT. Sebagaimana yang diungkapkan oleh para generasi terbaik kita.
- Sa’ad bin Abi Waqqash berkata, “Kami mengajari anak-anak kami tentang sejarah peperangan Rasulullah SAW. Sebagaimana kami mengajarkan mereka al-Qur’an.”
- Imam al-Ghazali berpesan dalam bukunya Ihya’ Ulumuddin, “(yaitu) dengan mengajari anak al-Qur’an al-Kariem, hadits-hadits, kisah orang-orang sholeh, kemudian beberapa hukum agama.”
- Ibn Kholdun dalam muqoddimahnya memberikan arahan tentang pentingnya mengajarkan dan menghafalkan al-Qur’an pada anak. Beliau menjelaskan bahwa mengajari al-Qur’an kepada anak adalah pondasi awal untuk mempelajari semua metode pembelajaran yang ada di berbagai Negara islam, karena ia adalah syi’ar agama yang bisa mengokohkan aqidah dan menacapkan keimanan.
- Ibnu Sina menasehatkan dalam kitabnya As-Siyasah agar seorang anak diajari al-qur’an sejak dini, disamping mengajarkan pengajaran fisik dan akalnya. Hal ini bertujuan agar anak mampu menyerap bahasa al-qur’an dan tertanam dalam dirinya ajaran keimanan.
Perhatian orang-orang terdahulu akan pendidikan anak bahwa mereka tatkala menyerahkan anak kepada para pendidik maka yang pertama kali mereka minta dan nasihatkan kepada pendidik adalah supaya mengajarkan al-Qur’an terlebih dahulu kepada anak-anak mereka, kemudian cara membacanya dan mengafalnya. Sehingga lisan mereka menjadi lurus, rohani mereka menjadi tinggi, hati mereka menjadi khusu’, air mereka menetes dan tertancaplah keimanan dan keyakinan kepada ALLAH SWT dan Rasul-Nya dalam hati mereka.
Di zaman sekuler ini, semoga kita dapat benar-benar meneladani Rasulullah SAW juga generasi terbaik setelahnya dalam mendidik anak-anak kita. Karena itu mari perdalam ilmu al-qur’an dan as-sunnah, serta kita perjuangkan bersama agar syari’at Allah bisa tegak kembali di bumi Allah ini. Semoga anak-anak kita dapat terdidik diatas keimanan yang sempurna, akidah yang kuat dan mencintai generasi awal yang mulia. Jika mereka telah tumbuh dewasa nanti, insyaAllah mereka tidak akan tergoyahkan oleh paham atheis dan tidak akan terpengaruh oleh ajakan orang- orang kafir serta ajaran-ajaran sesat lainnya.Wallahu’alam bisshowab.
Oleh: ibnuabbas.bsd