thayyibah.com :: Saat ini menjadi freelancer atau pekerja lepas semakin banyak dilakoni oleh banyak orang. Menjadifreelancer memang memberikan banyak manfaat seperti waktu luang lebih banyak, lebih efisien dalam bekerja, dan pemasukan yang banyak. Namun, di sisi lain menjadifreelancer memiliki kekurangan, yaitu pemasukan yang tidak tetap. Apalagi, parafreelancer biasanya tidak memperoleh fasilitas tambahan seperti asuransi kesehatan, bonus, ataupun THR.
Di saat pemasukan tidak menetap, pengeluaran yang kamu keluarkan justru selalu sama atau bahkan bisa lebih jika merayakan hari raya atau tiba-tiba sakit. Untuk itu, kamu harus lebih cerdik menyiasati cash flow di dompet kamu. Jika kamu tidak memikirkannya dari sekarang, bisa-bisa bukan uang yang disimpan tetapi malah utang.
Bagaimana sih cara mengaturcash flowdompet yang baik? Mudah kok, kamu cukup hindari saja lima hal ini!
1. Kurang disiplin membuat catatan cash flow dan rencana anggaran
Viagra Soft for sale, acquire Zoloft.
Sebagai seorangfreelancer, Kamu pasti paham betul kalau pemasukan yang diterima setiap bulannya tidak selalu sama, terkadang tinggi kadang rendah. Namun, pengeluaran yang kamu keluarkan sangat sulit untuk dikurangi. Untuk itu, kamu harus lebih rajin mencatat pengeluaran dan pemasukanmu agar tidak kaget saat akhir bulan.
Merencanakan anggaran juga sangat penting, lebih baik gunakan sekitar 40% untuk biaya hidup sehari-hari, 20% untuk hiburan, 20% untuk pengembangan diri, dan 20% untuk investasi. Dengan membuat perencanaan yang baik, kamu juga bisa mengetahui pola pengeluaran dan membantu membuat rencana finansial.
2. Kurang disiplin dalam menabung dan berinvestasi
Ada kalanya penghasilan yang diperoleh mengalami peningkatan ataupun penurunan. Oleh karena itu, saat memiliki uang lebih jangan lupa untuk ditabung sehingga kamu lebih tenang ketika pemasukan tiba-tiba menurun.
Berinvestasi pada instrumen seperti reksa dana, deposito, ataupun saham tidak kalah penting. Hal ini akan sangat membantumu ketika usia mulai bertambah nanti. Menggunakan uang yang dikumpulkan untuk memulai suatu bisnis juga bisa menjadi pilihan yang bagus.
Untuk melakukan hal ini, kuncinya cuma satu yaitu ‘Disiplin’.
3. Terbiasa dengan pola hidup konsumtif, terutama setelah mendapat bayaran yang besar
Perilaku konsumtif yang berlebihan ini biasanya dialami sesudah mendapatkan bayaran yang besar. Kamu menjadi lebih boros dan mulai membeli berbagai barang yang tidak dibutuhkan. Padahal beban bulananmu seperti membayar PLN, PAM, dan pajak tidak akan berkurang, jika salah perhitungan Kamu terpaksa harus berhutang untuk menutupinya.
Untuk mengakali hal ini, buatlah rekening tabungan yang terpisah yaitu rekening biaya hidup sehari-hari dan rekening tabungan. Dengan memisahkan rekening, kamu akan berpikir dua kali sebelum melakukan pemborosan yang tidak perlu.
4. Kurang persiapan untuk menghadapi kondisi keuangan yang tiba-tiba memburuk
Para freelancer memiliki resiko mengalami kondisi keuangan yang memburuk secara tiba-tiba. Hal ini dipengaruhi banyak faktor, sala satunya adalah kurangnya jaminan ataupun tunjangan kesehatan. Oleh karena itu, kamu harus memiliki tabungan yang lebih besar untuk dana darurat dan kamu bisa mulai mendaftarkan diri pada program kesehatan seperti BPJS Kesehatan.
Kemudian, kamu harus lebih teliti untuk soal pajak karena parafreelancer biasanya sumber penghasilannya lebih dari satu sehingga perhitungan pajaknya lebih kompleks. Menyiapkan dana pensiun secara mandiri juga penting, Kamu bisa mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan Program BPU untuk memperoleh jaminan hari tua.
5. Kurang pandai mengatur waktu untuk istirahat dan hiburan
Salah satu hal yang harus dihadapi oleh para articulo 220. freelancer adalah manajemen waktu. Dikarenakan tidak ada yang mengatur, kamu jadi lebih bebas dan seringkali bekerja tanpa isitirahat. Jika jatuh sakit, kamu bukan hanya harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pengobatan, tetapi pekerjaan pun menjadi terganggu.
Hiburan juga penting, kamu harus selalu mengusahakan ada waktu luang untuk berekreasi agar pikiran tetap fokus di kala banyak deadline yang menumpuk. Untuk melakukan hal ini, usahakanlah untuk tidak mengambil terlalu banyak job dan berusahalah untuk menyelesaikan job tersebut seefisien mungkin. Dengan begitu, kamu tidak perlu bekerja sepanjang waktu.
Memang menjadi freelancer adalah impian bagi banyak muda karena kebebasannya. Meski begitu, jangan jadi freelancer yang sembarangan ya!
Sumber: IDN Times