Breaking News

Wanita dan Majelis Ilmu

 

 

thayyibah.com :: Mencari ilmu agama (Islam) merupakan perkara wajib bagi setiap mukmin dan mukminah. Meski zaman sudah serba digital, kewajiban menuntut ilmu terasa mudah dilakukan, kita bisa mengakses berbagai situs tentang ilmu-ilmu agama, namun satu hal terkadang terluput dari benak kita bahwa menghadiri majelis ilmu secara langsung, mendengarkan nasehat-nasehat ulama atau ustadz tentunya lebih afdhol dan lebih banyak faedah yang bisa kita ambil, seperti belajar adab Islami, pahala berjalan menuju majelis ilmu, doa para malaikat untuk siapa saja yang menghadiri majelis ilmu serta terjalinnya ukhuwah Islamiyah.

Wanita sebagai hamba Allah juga diperintahkan untuk bersemangat mempelajari ilmu Syar’i, memahami ilmu tauhid, perkara-perkara halal haram, tata cara bersuci sesuai Sunnah, hak dan kewajiban wanita muslimah, pendidikan anak, dan lain-lain yang bertujuan menjadi insan yang bertakwa.

Ibnu Abdil Barr berkata : “Aisyah adalah orang nomer satu pada zamannya dalam 3 ilmu : agama, kedokteran dan syair.  Putri Sa’id bin Musayyib pernah menolak lamaran kholifah Abdul Malik bin Marwan untuk putranya yang bernama Walid bin Abdul Malik. Ia menolak bukan karena harta, bukan karena keturunan, tapi ia khawatir bila putrinya terfitnah agamanya. Lantas beliau menikahkannya dengan pria miskin tapi berilmu yakni Abu Wada’ah. Ini merupakan bukti, wanita sangat butuh ilmu syar’i agar hidupnya selamat dan bahagia. Wanita di zaman keemasan Islam memiliki semangat membara dan sangat antusias untuk meraih ilmu yang bermanfaat. Sebagaimana hadits Rasululloh shallallahu ’alaihi wa sallam :

سَلُوااللهَ عِلْمًا نَافِعًا وَتَعَوَّذُوْا باِللهِ مِنْ عِلْمٍ لَايَنْفَعُ

“ Mintalah ilmu yang bermanfaat dan berlindunglah kepada-Nya dari ilmu yang tidak bermanfaat”. (HR. Ibnu Majah dalam kitab Sunannya, No. 3843 dan dinyatakan hasan oleh Al-Hafizh Al-Iraqi dalam Takhrij Al-Ihya’ ( I ) 31).

 Nasehat  Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi

Beliau mengungkapkan untaian nasehat teruntuk wanita muslimah dalam kitab Al mar’atul muslimah. Untukmu wahai saudariku seiman. Sebelas untaian nasehat yang berharga, wujudkanlah nasehat-nasehat tersebut niscaya engkau akan meraih hidup bahagia dan tentram Insya Allah, dan mintalah tolong kepada Allah untuk dapat mengamalkannnya.

  1. Beribadahlah kepada Allah semata sesuai dengan apa yang disyariatkan dalam Kitab dan Sunnah.
  2. Jauhi syirik karena sesungguhnya syirik itu menghapus amal-amal ketaatan sehingga menyebabkan engkau menjadi orang yang merugi.
  3. Jauhi kebid’ahan, baik dalam masalah akidah atau lainnya karena sesungguhnya bid’ah (membuat perkara baru dalam masalah agama) adalah sesat dan mengantarkan pelakunya ke jurang neraka.
  4. Jagalah sholat lima waktu dengan sempurna, maka sesungguhnya jikalau engkau menjaga Syariat Allah, maka Allah akan menjagamu dan siapa yang melalaikan-Nya maka Allah akan melalaikanmu pula sehingga engkau menjalani kehidupan yang banyak kesia-siaannya. Tegakkanlah sholat dengan tenang dan tidak tergesa-gesa, jangan mengakhirkan sholat atau menunda-nunda sholat, ketahuilah benarnya sholat itu membuat benarnya semua amalan dan sesungguhnya rusaknya shalat itu membuat rusaknya semua amalan.
  5. Taatilah suamimu jika engkau telah memiliki suami! Jangan pernah menolak permintaannya ataupun mengeluh dari perintah dan larangannya selama ia tidak memerintahmu untuk bermaksiat pada Allah dan Rasul-Nya.
  6. Jagalah diri dan harta suamimu, baik ketika ia ada atau tidak ada di sisimu.
  7. Berbuat baiklah kepada tetanggamu, baik dengan ucapan ataupun perbuatan dan ketika tetangga menyakitimu, maka tetaplah berbuat baik kepada mereka.
  8. Hendaklah tetap berada di rumah dan jangan keluar kecuali dalam keadaan mendesak. Jika engkau keluar pada waktu malam, maka lebih baik jangan keluar kecuali dalam keadaan tertutup hingga tidak terlihat wajah dan telapak tangan.
  9. Berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu, hindari menyakiti keduanya, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Taatilah keduanya, namun jika kedua orang tua tersebut memerintahkan yang tidak baik (maksiat) maka saat itu tidak ada kewajiban untuk menaatinya.
  10. Perhatikan pendidikan anak, jika engkau memiliki anak dan biasakan mereka untuk jujur, menjaga kebersihan, mengajari mereka adab dalam berbicara dan beramal sholeh, memerintahkan untuk sholat apabila mereka sudah berumur tujuh tahun dan memukul mereka apabila mereka mencapai umur 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka.
  11. Perbanyaklah dzikir dan sedekah.

Begitu dalam nasehat beliau agar wanita muslimah peduli dan memiliki niat lurus untuk selalu mencari ilmu agama sebagai bekal menghadap Allah ‘Azza wa Jalla. Sebuah Hadits yang sangat masyhur berikut ini mengingatkan kita untuk belajar seumur hidup:

طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلٍّ مُسْلِمٍ   

“ Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim.” ( Shohih diriwayatkan oleh Ibnu Majjah dalam sunannya, no. 224 )

Dengan ilmu syar’i niscaya seorang muslimah akan istiqomah dan tegar, begitu pula ketika ia telah berpredikat istri, mereka sangat membutuhkan ilmu bagaimana menjadi istri, ibu, serta pendidik yang baik agar anak-anaknya tumbuh menjadi sosok generasi pilihan. Segala problematika rumah tangga akan mampu diatasi ketika pasutri sama-sama memahami dan menjadikan ilmu Syar’i sebagai petunjuk dalam hidup berkeluarga dan bermasyarakat.

Kesungguhan dan Do’a

Dalam belajar wanita muslimah harus memilki semangat tinggi untuk meraih ilmu Syar’i serta ikhlas hanya untuk mencari keridhoan Allah, agar amal sholih ini bernilai ibadah di sisi Allah. Selain itu faktor doa memegang peranan penting agar ilmunya tidak sia-sia dan dimudahkan jalannya.

وَقُلْ رَّبِّ زِدْ نِيْ عِلْمًا     

“Dan katakanlah, “ Wahai Rabb-ku tambahkanlah ilmu kepadaku!“ (QS. Thoha: 114 ).

اَللَّهُمَّ إِنٍّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا, وَرِزْقًا طَيِّبًا, وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا   

“ Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima.” (Hadits shohih diriwayatkan oleh Ahmad (VI/ 322); Al-Humaidi (I/ 143. no.299); Ibnu Majah (No. 925); Ibnu Sunni dalam ‘Amalul yaum wal lailah ( No. 110); dan An-Nasai dalam ‘Amalul yaum wallailah ( N0.102), dari Shohabiyah Ummu Salamah Radhiyallahu ’anha.)

اَللَّهُمَّ فَقِّهْنِيْ فِى الدِّيْنِ      

“ Ya Allah, berikanlah pemahaman kepadaku dalam agama (Islam).” (Hadits Shahih: Diriwayatkan oleh Al-Bukhari No. 143, Fathul Barri I /244, dan Muslim no.2477).

اَللَّهُمَّ زِدْ نَا إِيْمَانًا وَيَقِيْنًا وَفِقْهًا          

“ Ya Allah, Tambahkan kepada kami keimanan, keyakinan, dan pemahaman ( yang benar).” (Hadits shahih : Diriwayatkan oleh Abdullah bin Imam Ahmad dalam As-Sunnah ( I / 368, No. 797) dan Al-Laalikai dalam Syirah Ushul I’tiqod Ahlis Sunnah waljama’ah ( No. 1704). Al-Hafizh Ibnu Hajar menyatakan sanadnya shahih dalam Fathul Barri ( I / 48).

 

*****

Referensi  :

  • Begini Seharusnya Menjadi Muslimah Cerdas, Mubasyirah binti Mahrus Ali, At-Tibyan 2010
  • Adab dan Akhlak Penuntut Ilmu, Yazid bin Abdul Qodir Jawaz, Pustaka At-Taqwa 2010

 

Penulis: Isruwanti Ummu Nashifah

Muroja’ah: Ustadz Sa’id Abu Ukasyah

Artikel muslimah.or.id

About A Halia