Oleh : Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
Sehubungan dengan akan datangnya Idul Fitri, sering kita dengar tersebar ucapan: “Mohon Maaf Lahir & Bathin”, seolah-olah saat Idul Fitri hanya khusus untuk minta maaf.
Sungguh sebuah kekeliruan, karena Idul Fitri bukanlah waktu khusus untuk saling maaf memaafkan. Memaafkan bisa kapan saja tidak terpaku dihari Idul Fitri. Demikian Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengajarkan kita.
Tidak ada satu ayat Qur’an ataupun suatu Hadits yang menunjukan keharusan mengucapkan “Mohon Maaf Lahir dan Batin” disaat-saat Idul Fitri.
Satu lagi, saat Idul Fitri, yakni mengucapan : “Minal ‘Aidin Wal Faizin”. Arti dari ucapan tersebut adalah : “Kita kembali dan meraih kemenangan”
Kita mau kembali kemana? Apa pada ketaatan atau kemaksiatan? Meraih kemenangan? Kemenangan apa? Apakah kita menang melawan bulan Ramadhan sehingga kita bisa kembali berbuat keburukan?
Satu hal lagi yang mestik dipahami, setiap kali ada yang mengucapkan“Minal ‘Aidin wal Faizin” lantas diikuti dengan kalimat,“Mohon Maaf Lahir dan Batin”. Karena mungkin kita mengira artinya adalah kalimat selanjutnya.
Ini sungguh keliru luar biasa. Coba saja sampaikan kalimat itu pada saudara-saudara seiman kita di Pakistan, Turki, Saudi Arabia atau negara-negara lain, pasti pada bingung.
Sebagaimana diterangkan di atas, dari sisi makna kalimat ini keliru sehingga sudah sepantasnya kita hindari. Ucapan yang lebih baik dan dicontohkan langsung oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam , yaitu : “Taqobbalallahu Minna Wa Minkum”(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian).
Jadi lebih baik, ucapan di SMS /BBM/WA kita : “Selamat Idul Fitri. Taqobbalallahu minna wa minkum, Barakallahu Fiikum.”
Kewajiban kita hanya men-syiar kan selebihnya kembalikan kepada masing-masing. Karena kita tidak bisa memberi hidayah kepada orang lain hanya Allah lah yang bisa.