Rasulullah mengatakan, “Paman, katakan ‘laa ilaha illa llah‘! Satu kalimat yang akan aku jadikan bahan pembelaan bagimu di hadapan Allah.”
Sedangkan dua tokoh kafir itu menimpali, “Abu Thalib, apakah kamu membenci agama Abdul Muthalib?”
Tanpa henti Rasul ‘alahi shalatu wa salam menawarkan kalimat itu, namun dua tokoh kafir pun terus mempengaruhi. Sampai akhirnya Abu Thalib enggan mengucap laa ilaha illallah dan tetap memilih agama Abdul Muthalib. Ia pun mati dalam kekufuran. (Lihat hadits riwayat Al-Bukhari, no.1360; Muslim, no.131; An-Nasai, no. 2034)
Cobalah lihat buruknya pengaruh orang-orang yang ada di sekitarnya! Padahal Abu Thalib sudah membenarkan ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di dalam hatinya.
2. Orang yang berakal
Karena akal/kepandaian merupakan modal yang utama. Tidak ada kebaikan bergaul dekat dengan orang bodoh, karena bisa saja dia hendak memberikan manfaat kepadamu tapi justru memberi madharat. Yang dimaksud “orang berakal” dalam konteks ini adalah orang yang mengetahui segala urusan sesuatu sesuai dengan proporsinya. Manfaat bisa diambil dari dirinya atau dari pemahaman yang diberikannya.
3. Baik akhlaknya
Ini merupakan keharusan sebab berapa banyak orang berakal yang dirinya lebih banyak dikuasai amarah dan nafsu, lalu dia tunduk padanya sehingga tidak ada manfaat bergaul dengannya.
4. Bukan orang fasik
Orang fasik tidak pernah merasa takut kepada Allah. Orang yang tak takut kepada Allah tentu sulit dipercaya. Selain itu, sewaktu-waktu orang lain tidak aman dari tipu dayanya.
5. Bukan ahli bid’ah
Persahabatan dengannya harus dihindari karena bid’ah yang dilakukannya.
6. Taat beribadah dan menjauhi perbuatan maksiat
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di waktu pagi dan senja hari dengan mengharap keridhoannya.” (QS. Al-Kahfi : 28)
7. Banyak ilmu atau dapat berbagi ilmu dengannya
Berteman dekat dengan orang yang punya dan mengamalkan ilmu agama akan memberi pengaruh positif yang besar pada diri seseorang.
8. Tidak rakus dunia
Itulah sebagian sifat-sifat teman karib yang harus engkau perhatikan. Jangan sampai dirimu salah memilih sehingga engkau menyesal di dunia atau pun di akhirat.
“Teman -teman akrab pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az-Zukhruf : 67).
Rujukan:
Al-Quran Al-Karim.
Mukhtashar Minhajul Qashidin (edisi terjemahan), karya Syaikh Ahmad bin ‘Abdurrahman bin Qudamah Al-Maqdisi.
http://almanhaj.or.id/content/3480/slash/0/teman-bergaul-cerminan-diri-anda/
*) Catatan dari penulis: Pengambilan hadits dari buku dan sumber lainnya, bukan dari kitab aslinya.
Artikel Muslimah.Or.Id
Penulis: Ike Purnama Dewi Yuli (Ummu Hanif Al-Fatih)
Murojaah: Ustadz Abu Hatim Sigit
Sumber: https://muslimah.or.id/4865-kenalilah-siapa-dia-tips-memilih-teman-akrab.html