Oleh: Habib Salim Segaf Al-Jufri
Ingatkah anda cerita heroik penaklukan dua negara super power Romawi dan Persia oleh orang Arab yang telah dipenuhi cahaya Iman? Kisahnya mirip dengan kemenangan Daud melawan Jalut. Secara akal sepertinya mustahil orang Arab mengalahkan kekuatan yang tentaranya ditakuti seluruh bangsa pada saat itu.
Hal yan g mirip juga terjadi di Jakarta, setahun lalu tidak ada yang berani melawan petahana. Mayoritas mengunggulkan beliau. Namun qadarullah saat ini sang penguasa dapat takluk dengan banyak cara yang sudah Allah gariskan. Hanya orang-orang yang memiliki iman saja yang meyakini rahasia langit. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah. Allahu Khoirun Maakiriin.
Saat ini ekonomi Indonesia dikuasai oleh golongan minoritas. Menurut Chairul Tanjung dari 50 orang terkaya hanya 8 orang yang Muslim. Jadi hampir semua barang yang kita konsumsi makin mengkayakan mereka. Integritas bisnis mereka begitu menggurita. Hampir-hampir kita tidak bisa menembusnya.
Koneksi bisnis mereka sudah terbangun sejak 60 tahun lalu saat kita masih tersibukkan dengan urusan politik dan tidak menghiraukan sisi ekonomi. Kita baru tersadar disaat ternyata kekuatan mereka begitu mempengaruhi nasib anak cucu kita kelak. Dengan kondisi seperti ini apakah membuat kita berkecil hati, lantas mengambil posisi di pojok ruangan yang sepi menikmati hidup yang hanya sekali?
Atau akan terus menyalakan semangat berbisnis untuk mengalahkan mereka sebagaimana Abdurahman bin Auf menyingkirkan pedagang-pedagang Yahudi dari Madinah.
Allah tidak sembarang memberi ilham intuisi berbisnis kepada hamba-hambaNya. Allah telah memilih Utsman bin Affan dan sahabat saudagar lainnya untuk menopang Dakwah Nabi. Sebagaimana Allah juga memilih sahabat yang menjaga Al-Qur’an kepada sahabat semisal Abdullah Ibnu Mas’ud.
Saat ini kita berbisnis bukan lagi hanya sekedar kepuasan pribadi. Tapi ada Misi Suci : Mengembalikan Islam pada tempatnya. Ada target yang jauh ke depan, bagaimana dengan bisnis yang kita jalankan, bisa berkontribusi bagi menggeliatnya Kebangkitan Perabadan Islam.
Mudah bagi Allah memenangkan dakwah ini. Bisa saja Allah menangkan Islam tanpa Sahabat. Tapi Allah menyayangi hamba-hambaNya agar memiliki peran akan kemenangan tersebut. Itulah Rahman dan Rahim Nya Allah.
Dan Allah bisa saja kembalikan kejayaan Islam saat ini dengan sekejab. Tapi Allah membuka kesempatan beramal kepada hamba-hambaNya untuk berkontribusi.
Dengan kegigihan, integritas dan profesionalitas semoga Allah takdirkan kita menggambil peran sebagaimana posisi Abdurrahman bin Auf dan Utsman bin Affan.
Mari kita erat bergandeng tangan, menguatkan azzam, menyelami indahnya ukhuwah , menyuarakan “nyanyian langit” bersama. Semoga Allah angkat dan lesatkan kita, sehingga bisa melampaui mereka yang sudah 60 tahun di depan kita.
Kalau Allah berkehendak maka tiada sesiapa dan apapun yang bisa menghalangi. Kun faya kun. Jadilah, maka terjadilah!