thayyibah.com :: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno melarang kegiatan sahur on the road atau kegiatan melaksanakan sahur di jalan sambil berbagi atau beramal kepada masyarakat yang membutuhkan.
1. Sahur on the road rawan kecelakaan
Sandiaga menilai sahur on the road rawan kecelakaan dan bentrokan antara dua atau beberapa kelompok yang juga melaksanakan kegiatan serupa.
“Jangan konvoi-konvoian karena itu juga ada yang kecelakaan, gesekan karena ini dari kelompok A, B,” kata Sandiaga di Masjid Istiqlal, pada Selasa (8/5).
2. Anak Sandi juga pernah minta ikut sahur on the road
Sandiaga mencontohkan anaknya juga pernah meminta izin untuk sahur on the road namun ia melarangnya dengan alasan keamanan.
“Anak saya dulu 2-4 tahun lalu juga SOTR (Sahur On The Road), ‘Ini kan beramal, Pak’. Saya bilang, ‘Tapi beramal kan bisa tempat lain’. Anak muda punya jiwa sosial dan pengin kumpul sama temen-temen,” kisah Sandiaga.
3. Sarankan bersahur di masjid atau musala
Sandiaga pun menyarankan agar kegiatan-kegiatan seperti sahur on the road atau kegiatan amal lainnya selama bulan puasa difokuskan di masjid atau musala.
“Kami akan siapkan beberapa lokasi untuk masyarakat yang ingin berbagi takjil maupun sahur. Pusatnya di masjid-masjid aja. Kita tegas saja, yuk anak muda kembali ke masjid. Kita kelola masjid kita dengan baik. Ada 5 ribu masjid lebih dan musala di DKI, cukup untuk berkegiatan selama bulan Ramadhan,” papar politikus Gerindra ini.
Sumber: IDN Times