Jangan lupa ya 9 Mei 2018.
Ramai-ramai ajak teman, saudara, dan keluarga nobar 212 di bioskop terdekat.
Usahakan nonton di hari pertama ya. Kenapa? Karena kalau hari pertama sepi, filmnya dianggap gak laku dan langsung diturunkan dari bioskop.
Jadi umat Islam, termasuk alumni dan simpatisan 212, yang menentukan apakah film ini akan tayang lama atau segera rontok dari bioskop.
Dengan cara menonton dihari pertama, atau menunda-nunda atau lebih buruk lagi mengabaikannya.
(sudah ada belasan bukti film Islami rontok karena pendukung film positif menunda-nunda nonton).
Sayang loh ada produser muslim, investor Muslim, berusaha berdakwah lewat media yang bermodal besar tapi malah gak didukung umat Islam. Padahal media bioskop menjadi sarana dakwah yang ampuh buat kawula muda yang tidak terjangkan majlis pengajian dan mesjid.
Akibatnya tontonan mereka diisi film-film yang tidak membawa misi kebaikan.
Film 212 The Power of Love, tayang Bioskop 9 Mei 2018. Mengabadikan aksi super damai dalam sebuah film epik. Aksi 212 kini menjadi kebanggaan umat Islam, tidak hanya di Indonesia, juga di dunia. Bahkan ini menjadi kebanggaan sejarah.
Bayangkan, sekitar 7 juta orang berkumpul dalam waktu bersamaan di satu tempat, tanpa menimbulkan kekerasan atau korban.
Orang bule dan turis asing dengan aman mengabadikan aksi. Umat agama lain dengan tenang, tetap berdoa di rumah ibadah mereka. Pasangan pengantin yang mengikrarkan janji suci di gereja tetap berjalan sesuai rencana. Tidak ada yang diganggu.
Bahkan yang ditanamkan pada peserta aksi, sebisa mungkin, rumput tidak diinjak, ranting pohon tidak ada yang patah.
Begitu aksi selesai, ribuan peserta menjadi relawan yang membersihkan sampah, sehingga tidak ada sisa yang menumpuk seusai aksi.
Ketika agama dinista, orang boleh saja marah, tapi umat Islam Indonesia memilih jalan damai, bahkan super damai untuk menyatakan sikapnya.
Aksi 212 membuktikan bahwa umat Islam adalah masyarakat cinta damai. Amar ma’ruf nahi munkar bisa ditegakkan dengan semangat cinta. Kenyataan ini jelas membatalkan stereo-type yang memojokkan Islam.
Film 212 The Power of Love mengabadikan perjuangan, semangat, dan gerakan damai umat Islam Indonesia.
Penting bagi generasi Islam, terutama remaja dan generasi muda, untuk mengingat aksi ini sebagai rujukan di masa depan. Saatnya alumni 212 kembali mengenang keindahan aksi masif dengan semangat cinta ilahi.
Ini juga saatnya buat semua pendukung 212 yang tidak sempat menghadiri aksi tersebut ikut merasakan aura semangat jutaan ummat berkumpul di Monas.. Bahkan bagi umat agama lain, film ini akan mengajak kita untuk memahami semangat damai aksi 212.
Film ini hadir untuk kita semua. Menghibur dan meng-inspirasi Saatnya umat Islam kembali membuktikan, kita bersatu, bersama untuk mendukung prokyek kebaikan.
*Dishare oleh Abu Deedat di WAG