Mobil itu mundur mengarahkan bagasinya ke kantor sekretariat yayasan. Lebih dari 20 boxes air mineral dipindahkan dari bagasi ke ruang sekretariat, meriuhkan ‘space sekretariat’ yang ukurannya ‘sak uprit’ itu.
“Mohon diterima, semua air minum ini kami niatkan untuk disedekahkan kepada jama’ah yang datang di tabligh akbar ustadz Abdul Somad nanti”. Kata bapak yang mengantar ber-dhus2 air mineral tadi. Beliau menolak menyebut namanya, tidak mau diketahui namanya, tak ingin ‘tangan kirinya melihat tangan kanannya yang sedang bersedekah.’
“Saya tidak tinggal di Pondok Kopi, tetapi saya sering sekali sholat disini, saya ini jama’ah masjid Al Muhajirin”
Tetap misterius dimata Panitia, tapi pasti sangat terang benderang di buku catatan malaikat. Bismillah, kami do’akan Allah akan membalas dengan berlipat ganda dalam rezeki yang melimpah … aamiin.
Saya masih ‘homey’, menikmati pelayanan yang ‘hangat dan bersahabat’ di kantor Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI, ketika pak mantan direktur ‘SRO Pasal Modal’ dan kini menjadi Komut ‘Indonesian Bond Rating’ ini telpon, menanyakan kemana harus kirim air mineralnya. Belum sempat HP saya masukkan ke kantong, ada telpon dari sahabat saya yang menjadi direktur di salah satu perusahaan ‘Equity Broker.’ Bapak ini akan marah kalau saya tidak memberitahu ada ladang amal yang saya gelar. “Saya titip air minum untuk jama’ah, sudah saya transfer ke rekening mas Joko.” Telponnya langsung ditutup karena kesibukannya. Saya hafal dengan tranferannya, selalu ada ‘tiga angka unik’ di angka terakhir, misalnya beliau transfer 2.000.242.
Ya Allah, dalam waktu bersamaan saya harus mengurus WC dan minuman sekaligus, menyewa Mobile Toilet-bus toilet berjalan dari Pemprof DKI, dan menerima reporting online kiriman2 air minum mineral dari jama’ah.
Belum lagi jama’ah subuh yang ketika matahari sepenggalah kembali lagi ke masjid untuk mengantarkan sumbangan minumannya. Ditambah lagi jama’ah Ashar ber-bisik2 mau titip air mineral juga. Ada ketua RT yang kreatif, mau menggalang warganya yang mau menyumbang ke Panitia. Tak tertinggal yang asal numpuk kardus2 air mineral di teras rumah saya, ada yang berpesan, banyak yang tanpa pesan, tanpa kabar, saya tak tau lagi dari mana tumpukan kardus yang menggunung ini. Semakin dekat hari H, semakin gencar serangan air mineral ini ke Sekretariat Panitia. Awalnya masih ter-record dengan rapi, siapa2 yang bersedekah air mineral, terakhir2 tidak lagi tercatat, karena banyak yang asal taruh, tidak ngomong, malah tak sedikit yang sembunyi2 menaruhnya. Ya sudah, kita tampung semuanya, sampai membuat kami sulit membedakan, ini kantor sekretariat panitia atau toko grosir air mineral dengan berbagai merk itu.
Saya kaget ketika pak Camat Duren Sawit mencari saya di suatu pagi. Alhamdulillah, ternyata selain beliau mendorong, mensupport, membesarkan hati kami agar mempersiapkan cara dengan baik, beliau menyampaikan titipan sumbangan dari bapak Walikota Jakarta Timur untuk mendukung acara ini. Ya Allah, gaung tabligh akbar masjid Al Muhajirin Pondok Kopi menggetarkan hati seorang walikota (Padahal mah, pasti karena ustadz Abdul Somad ?)
_*Meledaknya di hari H.*_
Allahu Akbar, di hari H semua mini market di sepanjang jalan Pondok Kopi Raya kehabisan stok air mineral. Semua dibeli oleh jama’ah yang ingin bersedekah. Ada juga yang akhirnya menyumbang minuman botol non mineral ke panitia, karena kesulitan menemukan air mineral di toko. Sedikit sekali yang lapor ke panitia, dan penyampaiannya tanpa pola. Didrop di pintu masuk kompleks yang menuju masjid, main kasih saja ke panitia yang berseragam hijau tosca itu. Ada rumah2 diseputaran masjid yang menjejer botol2 air mineral di depan rumahnya, dengan tulisan dibawahnya ‘Gratis’ silahkan ambil.
Semangat berbaginya tidak hanya di air mineral. Ber-kotak2 roti datang, ber-duyun2 kurma menyesakkan ruangan panitia, belum permen2, kacang Arab.
Tim dari TV one tidak mau kalah, selain menyumbang dana untuk panitia, ada hidangan khusus Soto Makasar ber-kebul2 dengan aroma yang menyesakkan ruang istirahat imam disebelah ruang mihrab. Sayang sekali, dengan edisi terbatas, karena jamuan soto Makasar itu hanya diperuntukkan khusus ustadz Abdul Somad dan Tim ?.
Selesaikah kisah kebaikan ini? Belum, ada seorang dokter muda yang ikhlas mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk mendampingi Tim kesehatan yang dipimpin seorang dokter senior, standby di ruang yang sempit selama pengajian berlangsung. Masih ada cerita tentang spirit berpartisipasi yang berasal dari bapak2 tentara. Semula bantuan keamanan dari Babinsa dan Koramil hanya 8 (delapan) personil, semalam menjelang hari H, panitia diberi informasi akan turun 20 personil Angkatan Darat yang dikomando dari Kodim (?) Jakarta Timur. Masya Allah, demi kelancaran acara, demi keselamatan seorang ustadz Abdul Somad, semua bergabung, semua bergerak, semua bersatu padu kompak, termasuk intelijen Kepolisian.
Indahnya melihat hati orang2 beriman, saling berkumpul, merajut silaturahim, saling berbagi, mengulurkan tangan untuk menolong, semua kompak bersatu ingin memetik ilmu dari tuan guru Abdul Somad. Tak berlebihan kalau penggemar beliau sampai mengatakan, Tuan Guru Abdul Somad dikirim Allah SWT untuk menyatukan umat yang selama ini di-pecah2, di-kotak2 oleh kelompok2 yang berlainan paham dan imamnya.
Ya Allah…..saya bersyukur sekali dikelilingi orang2 baik yang berhati mulia, yang gampang sekali diajak mengulurkan tangan untuk bersedekah. Saya mengajak jama’ah untuk berbagi air mineral, untuk sesama jama’ah yang datang di acara Tabligh Akbar Ustadz Abdul Somad di masjid Al Muhajirin, yang disiarkan live oleh TV One, dalam acara Damai Indonesiaku.
Ajakan saya dari atas mimbar Jum’at, ajakan saya lewat tulisan, masya Allah direspon cantik sekali, disambut dahsyat luar biasa oleh sahabat2 surga ini.
Panitia memang tidak mengetahui satu persatu siapa yang bersedekah, tapi malaikat pasti tau, dan tak akan salah mencatat di buku amal kebaikan bapak ibu semua.
Panitia juga tidak melihat sumbangan dari salah satu sahabat saya, pak Joe Tapir yang biasa heboh di group WA, dan malaikat pasti juga tidak akan mencatat di buku kebaikannya, kalau memang dia tidak menyumbang apapun.?.
“Tidaklah ada balasan sebuah kebaikan kecuali dengan sebuah kebaikan pula”
Teriring do’a kami, semoga semua akan menjadi catatan kebaikan di buku amal jama’ah semua, Allah tak pernah ingkar janjiNYA, Allah akan membalas semua kebaikan dengan segala pahala yang berujud apa saja, bisa berupa rezeki yang akan datang dari arah yang tidak di-duga2 mendatangi bapak ibu, bisa berwujud kesehatan dan kebahagiaan. Aamiin ya Allah.
*Artikel diambil dari WAG tanpa disebutkan nama penulisnya