Oleh : Ki Gendeng Pamungkas
-Berawal dari facebook atau medsos lainnya.
-Ketemu ‘teman lama’.
-Dicari-cari yang satu sekolah, ternyata banyak.
-Akhirnya berlanjut ke grup whatsapp.
-Ramai-ramai chat nostalgia masa-masa lalu di sekolah.
-Kenangan ini..
-Kenangan itu..
-Si ini dulu begini..
-Si itu dulu begitu..
-Saling goda, saling bercanda
—-sampai sini saja, STOP!—-
-Makin sering.. Makin akrab.. Makin seru..
-Muncullah ide reuni ketemuan
-Masing-masing sibuk siapin penampilan
-Baju baru, sepatu baru, jam baru
-Pokoknya usaha tampil beda
-Sampailah hari H ternyata si ‘mantan’ datang juga
-Ketemu haha hihi ngobrol seru
-Lupa waktu, lupa diri, lupa semuanya
—sampai sini rusak parah, TAUBAT!—
-Reuni selesai, sampai di rumah mulai saling japri
-“Lagi apa..? Udah makan belum? Jangan lupa istirahat.. Semangat ya kerjanya.”
-Makin sering, makin asik, makin nyaman.
-Akhirnya janjian hanya berdua ketemu
-Jalan bareng, makan bareng, nonton bareng.
-Sekali gak ketauan, kedua kali gak ketauan
-Ketiga kali sudah lihai bohongnya
-Makin bablas, makin jauh, makin jauuuhh…
-Hingga berbulan-bulan lamanya
-Tahu itu terlarang, tapi nikmat dunia bikin mabuk kepayang
-Lupa semua
-Lupa sama yang selalu setia menunggu di rumah
— MUSIBAH !!!—
-Tapi ketahuilah tidak ada bangkai yang tidak tercium baunya.
-Sampai akhirnya suatu hari semua terbongkar, terbuka, dan semua tau.
-Keutuhan rumah tangga kini dipertaruhkan
-Dia yang duduk di sampingmu di depan penghulu bertahun-tahun lalu
-Dia yang menemanimu berjuang dari awal
-Sekarang hanya bisa terdiam
-Menelan kenyataan sedih dan luar biasa pahit
-Namun berusaha tegar.
-Karena masih ada anak-anak yang harus tetap dijaga, diurus, dibesarkan.
—Renungkan sebelum terlambat—
Enam Tahapan Menuju Perselingkuhan;
1. Pandangan.
2. Senyuman.
3. Saling Sapa.
4. Ngobrol.
5. Janjian.
6. Ketemuan dan terjadilah yang terjadi.
Waspada langkah setan dalam menjerumus