thayyibah.com :: Masjid Al Aqsha adalah keseluruhan tempat yang berada di dalam pagar masjid, walaupun tempat tersebut tidak beratap. Kompleks Masjid Al Aqsha keseluruhanya memiliki luas 14,4 hektar.
Oleh sebab itu tidak semua kawasan Masjid Al-Aqsha beratap. Namun setiap orang yang shalat di sudut-sudut masjid Al-Aqsha tetap mendapatkan pahala lebih banyak dibanding tempat lain.
Di dalam masjid Al-Aqsha terdapat beberapa tempat shalat yang beratap, antara lain:
1. Masjid Jami’ Al Qibli
Orang mengenalnya dengan sebutan Masjid al-Aqsha, padahal sebutan itu tidak tepat karena ia hanya merupakan salah satu bagian dari Masjid al-Aqsha yang terdiri dari tanah dan bangunan.
Didirikan pertama oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan dari Bani Umayyah dan disempurnakan pada masa anaknya Al-Walid bin Abdul Malik tahun 86-96 H/705-714 M.
Pada masa pendudukan Pasukan Salibis, Masjid Al Qibli pernah dibagi tiga: 1.tempat komando tentara. 2.tempat tinggal kavaleri. 3. Gereja
2. Masjid Kubah As Sakhrah (The Dome of The Rock)
Bangunan yang sangat ikonik ini juga dibangun oleh Khalifah Abdul Malik bin Marwan. Dibina tepat di atas batu yang diyakini pijakan Buroq saat melakukan Mi’raj. Di dalamnya tidak didirikan shalat berjamaah, namun hanya dipakai untuk shalat sunnah, atau belajar Al Qur’an.
3. Masjid Al-Aqsha Al-Qadim
Merupakan bangunan kuno tepat di sebelah selatan masjid al-Aqsha dan di bawah masjid Al-Qibli.
4. Masjid/Mushalla Al Marwani
Berada di sebelah tenggara masjid al-Aqsha. Dibangun pada masa Umawiyah dengan tujuan agar halaman sisi selatan dan utara masjid al-Aqsha sama rata. Di masa Salibis, bangunan ini pernah dijadikan kandang kuda.
5. Masjid Al-Buraq
Terletak di barat daya masjid al-Aqsha dan berada di bawah pintu Al-Magharibah. Dinamakan Al-Buraq, karena tempat tersebut diyakini tempat Nabi Muhammad meletakkan kendaraannya pada malam Isra’ dan Mi’raj.
Sumber: berdakwah.net