thayyibah.com :: Di saat wanita-wanita kini dengan bebasnya mengumbar kemolekan diri dan menjual kehormatannya secara cuma-cuma, wanita yang satu ini justru menyibukkan diri dalam penghambaan pada Rabbnya.
Maryam binti Imran, namanya. Lahir dari keturunan yang baik, Maryam kecil lalu diasuh oleh Nabi Zakarya dan menjadi penjaga Baitul Maqdis.
Menjadi penjaga mesjid tidak menjadikannya terhina. Justru hal itu membuat kekhusyukan ibadahnya semakin bertambah. Jika telah selesai melaksanakan tugas kebersihannya, ia segera menyepi dalam mihrab (ruang ibadahnya), tak jemu berkhalwat dengan Pemilik Rumah Agung itu.
Tatkala Nabi Zakarya mendapati buah-buahan (yang tidak seharusnya ada pada musim itu) di mihrab Maryam, Maryam berkata, “Makanan itu dari sisi Allah. Sesungguhnya Allah memberikan rizki kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan tanpa perhitungan.” (QS. Ali Imran[3] : 37)
Maryam sangat menjaga kehormatannya. Bahkan, kala malaikat Jibril datang menyamar sebagai lelaki tampan, Maryam tak sedikitpun tergoda. Ia justru takut dan sibuk memperbaiki tabirnya sebagai pembatas.
Duhai, Maryam adalah permata yang tersembunyi. Belia, mempesona rupa, ibadah, dan akhlaknya. Semua yang dimilikinya adalah aset luar biasa yang diinginkan setiap muslimah.
Namun, tiadalah Allah sayang pada seorang hamba kecuali Dia akan memberikan anugerah sekaligus ujian.
Allah meniupkan janin pada rahimnya melalui perantara malaikat Jibril.
Maryam mengandung!
Tanpa suami!
Maka, berdesinglah fitnah dan hujatan tanpa henti. Maryam hamil tua, dan terasing dari dunia sekitarnya. Namun, Maryam tetaplah Maryam. Wanita suci nan shalihah. Meski dicaci maki, ketaatannya pada Allah tak sedikitpun berkurang.
Ia rawat janinnya dengan kesungguhan. Dan lahirlah seorang anak laki-laki dari rahim sucinya. Kelak anak laki-laki ini menjadi seorang Rasulullah yang kita kenal sebagai Nabi Isa ‘alaihissalam.
Maryam.
Wanita istimewa yang sampai menutup mata, hidup tanpa pasangan. Namun, dipilih Allah untuk melahirkan seorang Nabi. Kisahnya termaktub dalam salah satu surah Al-Qur’an dengan namanya sendiri. Satu-satunya nama wanita yang menjadi nama surah dalam Al-Qur’an
(Loveislam)