Untukmu, Akhawat Muslimah

thayyibah.com :: Teruntuk Akhawat Muslimah…
Sebagian akhawaat muslimah dinasehati agar jangan upload foto selfie atau foto mereka yang tidak selfie ke internet, malah dijawab:

“ikhwan juga banyak yang selfie”

“jangan nyinyirin akhwat aja dong, ikhwan juga banyak yang begitu”

“memang akhwat aja yang bikin fitnah, ikhwan juga bisa menimbulkan fitnah…!”

Allahul musta’an…

Ya akhawaat, mengapa begitu dalam menanggapi nasehat?

Bukankah enggan menerima nasehat itu adalah kesombongan?

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

الكبر بطر الحق وغمط الناس

“Kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia” (HR. Muslim, 91).

Ya akhwaat, kalau anda dinasehati, “saudariku, jangan upload foto”, lalu anda jawab, “urus saja para ikhwan itu yang upload foto”.

Ini persis seperti yang ada dalam sabda Nabi:

إن أبغض الكلام إلى الله أن يقول الرجل للرجل: اتق الله، فيقول: عليك بنفسك.”

”Sesungguhnya kalimat yang paling dibenci oleh Allah adalah jika seseorang menasehati temannya, ’bertaqwalah kepada Allah’, lalu ia menjawab: ’urus saja dirimu sendiri” (HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman, 1/359, dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah, no. 2598).

Ya akhawaat, bukanlah menerima nasehat adalah ciri keimanan?

Allah Ta’ala berfirman:

وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ

“Berilah peringatan! Sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (QS. Adz Dzariyat: 55).

Semoga Allah menolong kita agar menjadi orang yang berlapang dada dalam menerima nasehat.

Teringat perkataan Umar bin Khattab radhiallahu’anhu yang biasa beliau ucapkan ketika ia dinasehati:

رحم الله امرأ أهدى إلي عيوبي

“Semoga Allah merahmati seseorang yang menunjukkan padaku kesalahan-kesalahanku“ (lihat Mau’izhah Mu’minin min Ihya Ulumiddin, 182). (put/thayyibah)

Oleh : Al-Ustâdz Yulian Purnama