Breaking News

Penyebab Anak Bungkam Terhadap Orangtua

anak bungkam

thayyibah.com :: Tentu memiliki keluarga yang ideal menjadi dambaan setiap insan. Pasangan yang baik, anak yang cerdas ceria dan ekonomi yang mencukupi. Pasti semua menginginkannya. Namun terkadang, pasangan yang baik untuk kita tidak diimbangi oleh anak yang sesuai harapan kita. Dunia anak biasanya diisi dengan keceriaan. Namun, dalam beberapa kasus ada saja anak yang menjadi sangat pendiam. Bahkan, anak tersebut cenderung bungkam kepada orangtuanya.

Banyak hal yang menyebabkan anak menjadi bungkam terhadap orangtuanya. Antara lain adalah :

1.Kedua orangtua yang terlalu sibuk bekerja.

Sehingga  anak merasa dirinya diabaikan oleh orangtuanya.Anak memilih bungkam karena setiap ucapannya tidak di hiraukan orangtuanya.

2.Trauma psikologis.

Dapat bersifat internal maupun eksternal.Dilakukan oleh keluarga sendiri ataupun orang-orang di sekitarnya.

3.Salah pola asuh.

Cara-cara kekerasan dalam mendisiplinkan anak dapat menyebabkan anak menjadi bungkam terhadap orangtuanya.

4.Keluarga yang memang tipikal temperamental

Anak bungkam karena takut tiap perkataannya menimbulkan emosi.

5.Komunikasi yang kurang baik antar keluarga.

Anak menganggap semua anggota keluarga sama, tak mau mendengar setiap perkataannya.

6.Tipikal anak manja yang suka merajuk.

Bungkam bila keinginannya tidak di penuhi

Dan banyak penyebab lain yang dapat menyebabkan anak bungkam kepada orangtuanya.

Bila anak bungkam karena dampak psikologi, pola asuh dan memang karena keluarga yang bermasalah, sebaiknya cepat-cepat dibawa ke ahlinya. Dapat ke psikolog atau bila dirasa perlu di bawa ke psikiater. Agar pertumbuhan mentalnya dapat segera di pulihkan. Karena jika berlarut, maka tingkat penyembuhannya akan lebih sulit dan lama lagi. Namun jika karena miskomunikasi dan tipikal anak manja, cukup di beri contoh-contoh nyata bagaimana cara mensyukuri nikmat yang tak semua orang dapat menikmati. Anak perlu pembelajaran hidup dari kecil sehingga memiliki empati yang tinggi, dan lebih terbuka.

Oleh: Djuni Yadi

About A Halia