thayyibah.com :: Perkataan Ibnu ‘Umar radhiyallāhu Ta’āla ‘anhumā, setelah beliau mendengar hadits Nabi untuk tinggal di dunia seperti orang asing atau yang numpang lewat, beliau mengambil kesimpulan dan menasihati kita, (yaitu): Jika kau telah tiba di sore hari maka jangan tunggu pagi hari. Jika kau telah tiba di pagi hari maka jangan tunggu sore hari. Gunakanlah waktu sehatmu sebelum kau sakit. Gunakanlah kehidupanmu sebelum datang kematianmu. Seakan-akan Ibnu ‘Umar menasihati kita agar menjadikan kematian selalu berada di hadapan kedua mata kita.
Sehingga kita senantiasa semangat untuk melaksanakan keta’atan dan menggunakan kesempatan yang Allāh berikan sebelum datang atau sebelum hilangnya waktu luang (kesempatan) tersebut.
Hadits (perkataan) Ibnu ‘Umar ini mengajarkan kepada kita untuk jangan terlalu panjang angan- angan dalam urusan dunia. Kalau masalah akhirat kita harus mempunyai himmah ‘āliyah (semangat yang tinggi).
Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam mengatakan:
إِذَا سَأَلْتُمُ اللَّهَ فَاسْأَلُوهُ الْفِرْدَوْسَ
“Jika kalian minta kepada Allāh maka mintalah surga Firdaus.” (HR Bukhāri)
Kita harus punya semangat kalau masalah akhirat. Karena kita semangat, maka kita harus terus beramal. Berbeda dengan angan-angan dunia, jangan panjang angan-angan. Ibnu ‘Umar menyuruh kita untuk bersegera; kalau sudah tiba di pagi hari (maka) jangan tunggu sore.
Apa yang bisa kita kerjakan sekarang, jangan tunda, (karena) belum tentu kita bisa hidup sampai sore hari. Yang harusnya bisa kita kerjakan sekarang kenapa harus ditunda untuk sore hari? Demikian juga kalau sudah tiba sore hari, kita jangan tunda (tunggu) sampai pagi hari. Apa yang bisa kita kerjakan sekarang, kerjakan saja sekarang! Amal apa saja (semua amal) yang bisa kita lakukan di pagi hari atau sore hari, kita amalkan !
Di pagi hari misalnya: berdzikir kepada Allāh, mencari nafkah buat keluarga, dan sempatkan shalat Dhūha.
Di sore hari pun demikian, misalnya: disempatkan baca quran, disempatkan shalat malam, shalat berjama’ah, berbakti kepada orang tua.
Itu bekal kita untuk membangun istana di akhirat. Jangan tunda-tunda kebaikan!
Kalau masalah dunia bisa kita tunda, tapi masalah akhirat jangan kita tunda. Oleh karenanya seorang penyair berkata:
تَزَوَّدْ مِنَ التَّقْوَى فَإِنَّكَ لاَ تَدْرِي إِذَا جَنَّ لَيْلٌ هَلْ تَعِيْشُ إِلَى الْفَجْرِ
“Berbekallah engkau dengan ketaqwaan (karena) sesungguhnya engkau tidak tahu jika telah tiba malam hari apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari.”
وَكَمْ مِنْ صَحِيْحٍ مَاتَ مِنْ غَيْرِ عِلَّةٍ وَكَمْ مِنْ سَقِيْمٍ عَاشَ حِيْناً مِنَ الدَّهْرِ
“Betapa banyak orang sehat tiba-tiba meninggal (Allāh cabut nyawanya) tanpa didahului sakit. Dan betapa banyak orang sakit parah disangka akan meninggal dunia ternyata masih hidup.”
وكـم مـن عــــروس زيـنـــــوها لـزوجــــــــها وقـــد نـســجـت أكـفــانـها وهـي لا تــــدري
Betapa banyak mempelai wanita yang dihias untuk dipersembahkan kepada mempelai lelaki ternyata kain kafannya sedang ditenun (dijahit) dan dia dalam kondisi tidak menyadarinya.
فَكَمْ مِنْ فَتًى أَمْسَى وَأَصْبَحَ ضَاحِكًا فَقَدْ أُدْخِلَتْ أَجْسَامُهُمْ ظُلْمَةَ الْقَبْرِ
“Betapa banyak pemuda di pagi dan petang hari masih tertawa, tiba-tiba (setelahnya) tubuh mereka sudah dimasukkan ke dalam liang lahat.”
Saya punya seorang teman tetapi tidak begitu dekat, Subhanallāh. Dia ingin (melakukan perjalanan) ke Indonesia namun dia batalkan karena malam harinya bibinya meninggal dunia dan dia harus menghadiri pemakaman. Maka di malam harinya dia ke Bāqi untuk menguburkan bibinya.
Subhanallāh, (ternyata saat) shubuh hari dia yang dikuburkan di Bāqi (di tempat yang sama). Subhanallāh, padahal malam hari dia baru menguburkan orang lain. Oleh karenanya para ikhwan dan akhawat yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Jika telah tiba pagi hari jangan tunda tunda lagi waktu (hingga) sore hari.
Beramallah! Kalau tidak bisa banyak-banyak, yang penting ada waktu yang kita sisihkan untuk beramal. Demikian juga jika telah tiba sore hari, tidak usah tunggu sampai pagi. Sore hari sampai malam waktu yang panjang, banyak yang bisa kita kerjakan dengan: berdzikir, membaca Al Qurān, berbuat baik pada orang tua, membuat orang tua tersenyum, dan yang lainnya.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberi taufiqNya kepada kita untuk senantiasa beramal shalih dan tidak menunda nunda amal shalih. (put/thayyibah)