Masalahnya, jika anak sering melihat Anda dan suami bertengkar, mereka bisa meragukan kebahagiaan dan kedamaian yang dijanjikan sebuah ikatan perkawinan. Kemungkinan terbesar, jika orang tua tidak menyadari hal ini, anak akan mengalami trauma. Bisa jadi, setelah anak beranjak remaja dan dewasa, dia akan malas atau takut menikah, sebab dalam pikirannya untuk apa menikah kalau nantinya selalu diisi pertengkaran.
Efek lain anak sering menyaksikan orangtua bertengkar adalah anak dapat menjadi individu minder dan tidak percaya diri. Sebab, mendengar orangtua yang disayanginya bertengkar bisa melukai hati anak. Dia pun kerap kebingungan menempatkan posisi di mana harus berada, membela mama atau papa? Perasaan dilematis inilah yang kemudian mengganggu pemikirannya.
Jadi, jikapun terpaksa beradu mulut di depan anak-anak, usahakan untuk tetap menjaga kesopanan tanpa kekerasan. Berikut beberapa tips apabila pasangan terpaksa bertengkar di hadapan anak-anak:
1. Jangan melibatkan kekerasan fisik
Pasangan tidak boleh saling memukul atau melempar barang-barang. Jangan membuat anak-anak Anda semakin takut dengan melakukan hal-hal yang melanggar serta membanting pintu.
2. Anak-anak dapat merasakan perang dingin
Jangan berpikir anak-anak tidak dapat merasakan perang dingin orang tuanya yang bertengkar dan saling ‘diam’.
3. Jangan meminta anak-anak memilih
Saat bertengkar dengan pasangan, jangan membuat anak-anak bingung dengan menyuruh melaporkan kelakuan pasangan atau memilih salah satu diantara orangtuanya.
4. Lindungi anak-anak dari informasi tertentu
Jangan mengungkapkan informasi selama pertengkaran mengenai keuangan, kehidupan seks, kebiasaan Anda berdua, kekhawatiran mengenai pekerjaan dan sebagainya. Mereka akan terpengaruh dan turut cemas
5. Cari solusi segera
Terkadang Anda dan pasangan tak dapat menghindari bertengkar di hadapan anak. Cobalah untuk melakukannya hanya jika kalian berdua dapat menyelesaikan masalah tersebut. Ini mengajarkan anak-anak bahwa bertengkar juga bisa mendatangkan solusi.
Lebih penting lagi, selama bertengkar Anda bisa memperlihatkan kasih sayang dan sesekali bercanda, meski tidak mudah. Bila dapat mengelola konflik dan pertengkaran dengan baik, akan membawa pelajaran berharga bukan saja bagi Anda berdua tetapi juga bagi anak-anak. (thayyibah)
sumber: http://www.parenting.co.id