Thayyibah
thayyibah.com :: Peristiwa teror terjadi di Gedung Parlemen Iran dan Makam Pemimpin Revolusi, mendiang Ayatullah Ruhullah Khameini, di Ibu Kota Teheran kemarin menelan korban 12 jiwa dan lebih dari selusin mengalami luka-luka. Namun, di balik kengerian itu, situasi di dalam ruang sidang anggota dewan justru berbanding terbalik.
Di luar ruang sidang parlemen memang situasi sangat genting. Namun, di dalam para anggota dewan justru terlihat tenang. Setelah pintu-pintu dan gerbang ditutup, anggota dewan sedang membahas undang-undang dan awak media sedang meliput diminta tak beranjak.
Seperti dilansir dari laman RFERL, Kamis (8/6), sembari menunggu tim penyelamat datang, beberapa legislator dan jurnalis memilih berfoto. Malah ada juga yang melakukan swafoto. Setelah itu, hasilnya mereka unggah di media sosial. Padahal Iran terkenal ketat dan tidak sembarangan membolehkan penggunaan media sosial. Alasannya khawatir disusupi oleh perangkat lunak Trojan yang bisa meretas berbagai data, dan menekan pengaruh budaya Barat.
Saat serangan masih berlangsung, Juru Bicara Parlemen, Ali Larijani, menyatakan aksi itu hanya masalah kecil buat aparat keamanan Iran.
“Beberapa teroris pengecut memasuki gedung tapi mereka menghadapi perlawanan kuat. Mereka hanya mencari masalah,” kata Ali.
Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu. Hal ini menjadi serangan pertama ISIS yang berpaham Sunni di Iran yang mayoritas Syiah. Iran juga mendukung sebuah pasukan, Pasukan Mobilisasi Populer, yang memerangi ISIS sekaligus berkongsi dengan Presiden Suriah, Basyar al-Assad, dan Rusia.
Sumber: merdeka.com
