thayyibah.com :: Isitlah mayoritas dan minoritas di Indonesia kerap menjadi perdebatan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, para pendiri bangsa ini tidak pernah berjuang berdasarkan mayoritas dan minoritas.

“Yang menarik dari tadi kita menggunakan kata mayoritas, tapi pendiri kita tidak membuat istilah mayoritas dan minortas. Negara ini tidak didirikan untuk mayoritas dan minoritas, tapi untuk anak bangsa,” kata Anies di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (26/4).

Anies mengatakan, meski mayoritas masyarakat Indonesia merupakan Islam, para pendiri bangsa tidak pernah sedikit pun berpikir membangun bangsa untuk mayoritas masyarakat, bahkan mengedepankan keadilan sosial. Hal ini pernah ditunjukkan oleh KH Agus Salim.

“Misalnya Agus Salim tokoh Serikat Islam. Ia bapak diplomasi Indonesia. Dalam berdiplomasi beliau membawa seluruh bangsa Indonesia, tidak membawa mayoritas masyarakat,” jelas Anies.

Menurut Anies, permasalahan mayoritas dan minoritas Indonesia baru terjadi akhir-akhir ini. Penguasa dianggap sebagai mayoritas pemegang kekuasaan, sehingga muncul adanya kriminalisasi ulama dan ketimpangan keadilan bagi sebagian masyarakat.

“Sehingga fokus kita sekarang harus kembali pada titik semangat keadilan sosial. Saat ini PR kita adalah kepastian hukum,” pungkasnya.

Sumber: kumparan